Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 11 Agustus 2025

Nilai tukar rupiah diprediksi fluktuatif, ditutup melemah di Rp16.270–Rp16.320 per dolar AS, Selasa (12/8/2025), meski sempat menguat 0,08% kemarin.
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (9/12/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (9/12/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp16.270–Rp16.320 pada perdagangan, Selasa (12/8/2025).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat ke level Rp16.279,50 per dolar AS atau naik 0,08% pada perdagangan kemarin. Sementara itu, dolar AS menguat 0,01% ke 98,18.

Selain rupiah, yen Jepang juga menguat 0,26%, dolar Singapura menguat 0,10%, rupee India menguat 0,04%, peso Filipina menguat 0,08%, dan ringgit Malaysia menguat 0,24%.

Sebaliknya, baht Thailand justru terkoreksi 0,06%, yuan China terkoreksi 0,02%, won Korea melemah 0,02%, dan dolar Taiwan melemah 0,25%.

Pengamat forex Ibrahim Assuaibi menilai proyeksi pertumbuhan ekonomi global saat ini disinyalir dapat meningkat, asalkan terdapat kebijakan yang mampu menciptakan kepercayaan, prediktabilitas, dan keberlanjutan dalam meredam ketegangan dan menjaga stabilitas harga.

"Pada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah bakal bergerak fluktuatif, tetapi ditutup melemah pada rentang Rp16.270–Rp16.320 per dolar AS," kata Ibrahim, Selasa (12/8/2025).

Dia menambahkan pasar berharap terhadap kemungkinan berakhirnya sanksi yang membatasi pasokan minyak Rusia ke pasar internasional. Harapan itu kian meningkat seiring rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus mendatang.

Dari dalam negeri, lanjutnya, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 kembali meningkat menjadi 4,8%. Sebelumnya, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,7% pada 2025.

Revisi IMF dinilai sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia, yang pada 2025 menjadi 3%, naik 0,2 poin. Dan pada 2026 mencapai 3,1%, naik 0,1 poin dibandingkan proyeksi April 2025.

Sebaliknya, IMF menilai bahwa ketegangan geopolitik saat ini mampu melemahkan pertumbuhan ekonomi, mengganggu rantai pasok global, hingga membuat harga komoditas naik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro