Bisnis.com, JAKARTA - Sovereign Wealth Fund Daya Anagata Nusantara (SWF Danantara) Indonesia menegaskan tidak ada kesepakatan formal dengan PT Sentul City Tbk. (BKSL) terkait rencana pengembangan special economic zone (SEZ) di bidang kesehatan.
Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Sjahrir menyatakan informasi yang beredar merupakan interpretasi pihak ketiga berdasarkan analisis pasar dan bukan pengumuman resmi pihaknya.
"Saat ini tidak ada kesepakatan formal antara kedua pihak sebagaimana diberitakan," kata Pandu dalam keterangan tertulis yang diterima Senin, 11 Agustus 2025.
Sebagai lembaga pengelola dana investasi negara, Pandu menekankan bahwa setiap rencana investasi strategis di Danantara dijalankan melalui proses tata kelola yang ketat serta kajian kelayakan komprehensif. Proses tersebut meliputi evaluasi kebutuhan nasional, kesesuaian dengan kebijakan pemerintah, analisis manfaat ekonomi dan sosial, serta uji kelayakan finansial dan risiko.
"Seluruh proses ini bertujuan memastikan bahwa setiap proyek yang diambil tidak hanya layak secara bisnis, tetapi juga membawa dampak positif yang signifikan bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia," katanya.
Dia menyebut, Danantara memiliki mandat mendukung proyek strategis nasional yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, peningkatan daya saing, dan pemerataan pembangunan di berbagai sektor prioritas, seperti infrastruktur kesehatan, energi, transportasi, dan teknologi.
Baca Juga
"Kami berkomitmen menyampaikan setiap perkembangan penting melalui kanal resmi pada waktu yang tepat, sehingga publik dan pemangku kepentingan mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya," katanya.