Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup melemah direntang Rp16.280-Rp16.330 pada perdagangan, Senin (11/8/2025).
Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.00 WIB, Jumat (8/8/2025), rupiah ditutup turun 0,04% menjadi Rp16.292,5 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS juga mengalami kontraksi 0,27% di posisi 98,13.
Selain nilai tukar rupiah, pada penutupan perdagangan hari ini mayoritas mata uang negara-negara Asia juga melemah. Misalnya, yen Jepang turun 0,13%, dolar Singapura turun 0,04%, dolar Taiwan kontraksi 0,27%, sementara won Korea Selatan kontraksi 0,21%.
Sebaliknya, mata uang negara Asia yang menguat terhadap dolar AS dalam perdagangan hari ini antara lain seperti rupee India yang naik 0,02% dan baht Thailand yang naik 0,02%.
Pengamat forex Ibrahim Assuaibi mengatakan meskipun ada tantangan global seperti geopolitik dan ketidakpastian ekonomi terus membayangi, pemerintah harus tetap menjaga momentum domestik, apalagi kontribusinya terhadap ekonomi mencapai 80%.
Menurutnya, program seperti Makan Bergizi Gratis dan Koperasi Merah Putih dirasa sangat baik untuk menjaga stabilitas, tetapi tetap jangan sampai pemerintah mengabaikan sektor swasta.
Baca Juga
Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga perlu mendorong perbankan lebih agresif menyalurkan pembiayaan ke dunia usaha untuk menghidupkan sisi konsumsi dan investasi.
Apalagi, Bank Indonesia terus menurunkan suku bunga acuan, sehingga para kreditur (pengusaha) kembali rame mendapatkan pinjaman dari debitor (perbankan).
"Dengan perhitungan-perhitungan itu, saya memproyeksi pada perdagangan berikutnya rupiah akan melanjutkan tren negatifnya," katanya.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (11/8/2025), saat indeks dolar AS menguat.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.00 WIB, nilai rupiah terhadap dolar AS terdepresiasi 0,04% di level Rp16.292. Sementara itu, indeks dolar AS dibuka menguat 0,01% di level 98,18.
Selaras dengan rupiah, mata uang negara Asia lainnya yang juga dibuka melemah adalah dolar Taiwan yang kontraksi 0,17% dan yuan China melemah 0,05%.
Sebaliknya, mata uang Asia lainnya yang menguat terhadap dolar AS antara lain dolar Singapura naik 0,05%, won Korea Selatan tumbuh 0,09%, peso Filipina naik 0,21%, atau rupee India yang menguat 0,05% terhadap dolar AS.