Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas dunia pada perdagangan kemarin ditutup di level US$3.394,21 per troy ounce. Level harga ini menurut catatan Bloomberg turun 0,1%.
Harga emas sepanjang pekan lalu tengah mengalami gejolak seiring kabar pemberlakuan tarif impor untuk pasar logam kuning batangan.
Bloomberg menyebut harga emas seperti dalam kondisi gugup. Pada Jumat lalu, harga emas berjangka AS melonjak tinggi di tengah kabar badan bea cukai Amerika di bawah Presiden Donald Trump akan mengenakan tarif pada emas batangan.
Meski demikian, hanya dalam beberapa jam, Gedung Putih mengatakan akan ada perintah untuk mengklarifikasi apa yang disebutnya "misinformasi" tentang tarif emas dan produk khusus lainnya.
Kebijakan tarif impor emas batangan akan memiliki implikasi luas bagi penjualan emas batangan di seluruh dunia terutama kelancaran fungsi kontrak berjangka AS. Hingga ada kejelasan jangka panjang, kata para pedagang, pasar logam mulia akan tetap gelisah.
Dari Tanah Air, pedagang pasar uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi, menyebut Alumnus Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta itu memproyeksi harga emas dunia dapat menembus level US$ 3.460 per troy ounce pada minggu depan. prediksi ini didukung analisis fundamental dan teknikal yang menunjukkan tren kenaikan harga.
Baca Juga
“Harga emas akan bergerak di kisaran support US$3.371 per troy ounce hingga resistance US$3.435 per troy ounce dalam jangka pendek. Namun, dalam semester kedua 2025, saya optimistis harga emas dunia bisa mencapai US$3.600 per troy ounce dan logam mulia [Antam] di Rp2.150.000 per gram,” ungkap Ibrahim dalam pernyataannya Minggu (10/8/2025).
Harga emas di pasar spot pada pukul 10.02 WIB atau 11.02 waktu Singapura melemah semakin dalam ke level US$3.377,19 per troy ounce.
Pelemahan ini setelah redanya sentimen pengenaan tarif atas logam mulia yang disampaikan bea cukai Amerika. Meski demikian, penjelasan juru bicara kantor presiden menurunkan spekulasi atas logam kuning itu.
Level harga emas ini setara turun 0,61% dibandingkan penutupan pada akhir pekan lalu.
Harga emas di pasar spot melanjutkan pelemahan ke level US$3.386,67 di pasar spot pukul 7.32 WIB atau 8.32 waktu Singapura.
Dilaporkan oleh Bloomberg, harga emas pada perdagangan pekan lalu mengalami lonjakan setelah bea cukai Amerika Serikat menyebut akan mengenakan tarif bea masuk pada logam kuning berkilau itu. Meski demikian, kebijakan ini diklarifikasi dalam beberapa jam.
"Kami melihat berbagai segmen pasar emas berperilaku tertib sementara industri menunggu klarifikasi potensial ini," tulis Joseph Cavatoni, ahli strategi pasar senior untuk Amerika Utara di World Gold Council, dalam sebuah postingan di LinkedIn.
Harga emas telah melonjak sekitar 30% tahun ini, meskipun sebagian besar kenaikan tersebut terjadi dalam empat bulan pertama karena ketegangan geopolitik dan perdagangan yang mengguncang pasar. Pada hari Jumat, harga ditutup lebih tinggi untuk minggu kedua berturut-turut, mendekati level tertinggi sepanjang masa di bulan April, yaitu naik US$100.
Harga emas di pasar spot tercatat mengalami penurunan 0,26% pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (11/8/2025).
Bloomberg melaporkan harga emas dunia di bursa komoditas menjadi US$3.388,78 pada pukul 07.04 WIB atau pukul 8.04 waktu perdagangan Singapura.