Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini (11/8/2025) diperkirakan berada pada rentang Rp16.280 - Rp16.330. Rupiah sendiri ditutup pada level Rp16.292 pada penutupan perdagangan pekan lalu atau melemah tipis 6 poin.
Ibrahim Assuaibi, Pengamat Mata Uang & Komoditas dari Laba Forexindo Berjangka menyebut para pedagang pasar uang kini mengarahkan perhatian kepada pidato para pejabat The Fed di tengah terpecahnya pimpinan Bank Sentral Amerika Serikat itu terkait penurunan suku bunga acuan.
Saat yang sama, penentuan ketua The Fed berikutnya berkelindan dalam fokus ini. Pasalnya, Presiden Donald Trump mencari kandidat yang pro penurunan bunga. Ketua Fed saat ini Jerome Powell akan berakhir keketuaannya pada pertengahan 2026 dan meski masa jabatannya masih ada disebut akan mengundurkan diri.
Baca Juga
Dari Tanah Air, nilai tukar rupiah akan didorong oleh percepatan target pemerintah untuk merealisasikan pertumbuhan ekonomi 5%–6% memerlukan strategi tepat agar dua mesin utama penggerak ekonomi yakni sektor pemerintah dan swasta. Kekuatan ekonomi Indonesia masih bertumpu pada permintaan domestik, yakni konsumsi dan investasi (PMTB), yang pada Juni 2025 menyumbang 90 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
"Dua mesin penggerak ekonomi, pemerintah dan swasta, harus berfungsi bersama. Selama ini, selalu timpang. Satu mati, satu jalan. Itu tidak cukup. Sebagai contoh, di era Presiden SBY saat harga komoditas tinggi, ekonomi didorong sektor swasta dan utang pemerintah menurun. Sebaliknya, di era Presiden Jokowi, peran pemerintah dominan, terutama saat pandemi," katanya.