Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.561 per Dolar AS

Rupiah ditutup menguat ke posisi Rp16.561 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (14/5/2025).
Karyawan memperlihatkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (7/5/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memperlihatkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (7/5/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah ditutup menguat ke posisi Rp16.561 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Rabu (14/5/2025). 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup pada perdagangan dengan naik 0,39% atau 65,5 poin ke posisi Rp16.561 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terlihat melemah 0,50% ke posisi 100,325.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,71%, baht Thailand melemah 0,01%, peso Filipina melemah 0,18%, dan yuan China melemah 0,06%.

Sementara itu, mata uang lainnya yakni dolar Singapura menguat 0,20%, ringgit Malaysia menguat 0,56%, dolar Taiwan menguat sebesar 0,52%, won Korea menguat 1,19%, rupee India menguat 0,02% dan dolar Hong Kong melemah 0,06%.

Pengamat Forex Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa data inflasi indeks harga konsumen AS yang lebih rendah dari perkiraan, meredakan beberapa kekhawatiran tentang dampak tarif perdagangan AS.

Sementara itu, pengumuman bersama dari AS dan China baru-baru ini untuk sementara melonggarkan tarif masing-masing, meredakan kekhawatiran resesi global.

AS akan mengurangi tarifnya terhadap Beijing dari 145% menjadi 30%, sementara China akan menurunkan tarif pembalasannya dari 125% menjadi 10%, keduanya selama 90 hari. AS juga akan menurunkan tarif pada produk bernilai rendah yang diimpor dari China.

Menurutnya, perkembangan ini memberikan kelonggaran bagi The Fed untuk menyesuaikan suku bunga, tetapi analis memperingatkan bahwa bank sentral mungkin akan tetap berada di pinggir lapangan, menilai negosiasi tarif lebih lanjut.

"Dalam pertemuan terakhir mereka, pejabat The Fed tampaknya cenderung menunggu tanda-tanda yang jelas dari kemerosotan ekonomi sebelum memangkas suku bunga," katanya dalam riset, Rabu (14/5/2025).

Sementara itu, Presiden Donald Trump selama kunjungannya ke Arab Saudi mengatakan bahwa AS akan mencabut sanksi lama terhadap Suriah, dan mengumumkan komitmen sebesar US$600 miliar dari Arab Saudi untuk berinvestasi di AS.

Departemen Keuangan AS juga menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan yang dikatakan telah lama mengirim minyak Iran ke China. Hal ini terjadi beberapa hari setelah putaran keempat perundingan nuklir antara Iran dan AS berakhir.

Ibrahim Assuaibi memproyeksi untuk perdagangan besok, Kamis (15/5/2025) mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun juga akan ditutup menguat direntang Rp16.500-Rp16.570.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper