Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Buyback Emas Antam Hari Ini Senin, 11 Agustus Turun ke Rp1,79 Juta

Harga buyback emas Antam turun ke Rp1,791 juta per gram pada 11 Agustus 2025 di laman online Antam yakni Logam Mulia.
Warga menunjukan emas logam mulia di Jakarta, Minggu (10/8/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga menunjukan emas logam mulia di Jakarta, Minggu (10/8/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Harga buyback emas Antam di laman Logam Mulia turun ke Rp1.791.000 per gram pada perdagangan Senin (11/8/2025), tren ini sedikit membaik setelah buyback turun ke titik terendah sepekan pada level Rp1.752.000 pada Jumat (8/8/2025).

Berdasarkan data Logam Mulia, harga buyback emas Antam hari ini kembali turun Rp6.000. 

Simulasi yang tersedia menunjukkan, investor emas yang hendak menjual emas Antam 24 karat yang dimiliki, maka akan mendapatkan perkiraan harga Rp8,955 juta. Nilai ini masih dikurangi pajak meterai sebesar Rp10.000. 

Pengenaan pajak PPh sendiri akan dikenakan pada penjualan emas seberat minimal 6 gram. Dalam simulasi, penjual akan mendapat taksiran Rp10,74 juta. Selanjutnya akan mendapatkan Rp10,74 juta dengan besaran PPh22 sebesar Rp161.000 dan meterai Rp10.000. Hasilnya investor emas antam akan menerima Rp10,57 juta. 

Buyback emas merupakan transaksi menjual kembali emas, baik dalam bentuk logam mulia, logam batangan, maupun perhiasan. Biasanya, harga yang dibanderol lebih rendah dari harga jual saat itu. Kendati demikian, buyback emas masih bisa mendatangkan keuntungan apabila terdapat selisih besar antara harga jual dan harga buyback.

Sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non NPWP). Adapun, PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, harga emas di pasar spot sempat menyentuh level tertinggi sejak 23 Juli di awal sesi di level US$3.453,70 per troy ounce. “Ketegangan dagang yang terus berlangsung dan meningkatnya ketegangan geopolitik masih menjadi penopang utama pasar emas sebagai aset aman,” ujar Peter Grant, Wakil Presiden sekaligus Analis Senior Logam Mulia di Zaner Metals.

Tarif tinggi yang diberlakukan Trump terhadap sejumlah negara mulai efektif Kamis ini, membuat mitra dagang seperti Swiss, Brasil, dan India berupaya mempercepat negosiasi untuk mencapai kesepakatan dagang baru. Dari kawasan Timur Tengah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan Israel menargetkan kendali militer penuh atas seluruh wilayah Gaza sebuah eskalasi konflik yang juga memperkuat sentimen safe haven. Selain itu, emas juga cenderung menguat di tengah lingkungan suku bunga rendah, karena menurunnya imbal hasil aset lain membuat logam mulia lebih menarik.

Data terbaru menunjukkan jumlah klaim awal tunjangan pengangguran di AS naik ke level tertinggi dalam satu bulan terakhir, mengindikasikan pelemahan pasar tenaga kerja yang bisa mendorong pelonggaran moneter. “Data ini memperkuat ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Fed,” tambah Grant

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro