Bisnis.com, JAKARTA — Lelang Surat Berharga Syariah Negara atau sukuk negara yang digelar pada Selasa (22/7/2025) menghimpun penawaran masuk senilai Rp50,26 triliun dengan nilai yang dimenangkan mencapai Rp12 triliun.
Pada hari ini, pemerintah menggelar lelang SBSN yang mencakup seri SPNS12012026 (reopening), SPNS06042026 (reopening), PBS003 (reopening), PBS030 (reopening), PBS034 (reopening), PBS039 (reopening) dan PBS038 (reopening). Dari lelang tersebut, pemerintah dan mematok target indikatif Rp9 triliun.
Berdasarkan pengumuman Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, lelang SBSN akan terdiri atas 2 seri Surat Perbendaharaan Negara (SPN) Syariah dan 5 seri Project Based Sukuk (PBS). Lelang tersebut dilakukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2025.
Baca Juga : Intip Prospek Pasar Obligasi Saat Rupiah Melemah |
---|
"Total penawaran masuk sebesar Rp50,26 triliun," tulis Direktorat Pembiayaan Syariah, DJPPR, Kementerian Keuangan, dalam keterangan resmi, Selasa (22/7/2025).
Lebih terperinci, incoming bids paling besar masuk ke SBSN seri PBS030 senilai Rp14,31 triliun dan PBS003 dengan penawaran masuk Rp13,92 triliun. Seri tersebut merupakan tenor pendek yang jatuh tempo pada 15 Januari 2027 dan 15 Juli 2028.
Selanjutnya, seri SPNS06042026 menghimpun penawaran masuk Rp7,94 triliun, PBS038 senilai Rp7,77 triliun, SPNS12012026 Rp2,79 triliun, PBS034 Rp0,89 triliun, dan PBS039 senilai Rp0,89 triliun.
Dalam risetnya, analis BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan penawaran masuk dalam lelang sukuk negara hari ini mencapai Rp35 triliun-Rp45 triliun. Artinya, realisasi incoming bids sebesar Rp50 triliun melampaui estimasi analis.
Sementara itu, bid to cover ratio dalam lelang sukuk negara kali ini diperkirakan sekitar 3,89 kali dan 5,00 kali.