Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lelang Sukuk Negara (15/4) Himpun Permintaan Investor Rp36,13 Triliun, Seri PBS003 Paling Diminati

Permintaan investor dalam lelang sukuk negara pada Selasa (15/4/2025) mencapai Rp36,13 triliun atau lebih tinggi dari lelang SBSN sebelumnya.
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Permintaan investor dalam lelang sukuk negara pertama setelah libur Lebaran pada Selasa (15/4/2025) mencapai Rp36,13 triliun atau lebih tinggi dari lelang SBSN sebelumnya.

Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, lelang surat berharga syariah negara (SBSN) pada 11 Maret 2025 menghimpun incoming bids sebesar Rp21,68 triliun. 

Incoming bids yang meningkat itu paling besar mengalir pada SBSN Project Based Sukuk (PBS) seri PBS003 sebesar Rp11,3 triliun. Disusul seri PBS030 dengan penawaran masuk Rp8,32 triliun, SPNS12012026 Rp5,83 triliun, dan PBS038 senilai Rp4,05 triliun. 

Sementara itu, penawaran masuk untuk seri SPBS13102025 tercatat sebesar Rp2,42 triliun, PBSG001 Rp2,02 triliun, dan PBS034 senilai Rp2,16 triliun. 

“Total nominal yang dimenangkan dari ketujuh seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp12 triliun,” tulis DJPPR dalam pengumuman dikutip Rabu (16/4/2025). 

Nilai tersebut lebih tinggi dari target indikatif Rp10 triliun. 

Pada lelang ini kembali ditawarkan seri PBSG001 yang merupakan seri Green Sukuk yang ditawarkan melalui lelang di pasar perdana domestik. Penerbitan seri Green Sukuk melalui lelang ini melengkapi program penerbitan Green Sukuk yang sudah dilakukan sebanyak 7 kali di pasar global sejak 2018 dan 8 kali di pasar domestik melalui Green Sukuk Ritel sejak 2019. 

Sementara itu, SBSN seri PBSG001 juga dapat digunakan untuk mendukung program RPIM (Rasio Pembiayaan Inlkusif Makropudensial) bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper