Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Astra, Djarum, hingga Prajogo Pangestu Berpacu Aksi Akuisisi

Grup Astra, Djarum, dan Barito berlomba-lomba dalam aksi akuisisi untuk diversifikasi bisnis.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Sederet konglomerasi seperti Grup Astra, Djarum, hingga Barito milik Prajogo Pangestu tampak berlomba-lomba menjajal aksi akuisisi.

Aksi korporasi tersebut pun dinilai mampu membawa peluang diversifikasi di tengah dinamisnya kondisi ekonomi Tanah Air.

Terbaru, Grup Astra atau PT Astra International Tbk. (ASII) melalui entitas usahanya PT Saka Industrial Arjaya (SIA) mengakuisisi 83,67% saham emiten pergudangan PT Mega Manunggal Property Tbk. (MMLP).

Sekretaris Perusahaan Astra International Gita Tiffani Boer menyampaikan SIA merupakan anak perusahaan terkonsolidasi yang seluruh sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh perseroan. 

Pada 21 Juli 2025, SIA telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat untuk membeli saham MMLP dari PT Suwarna Arta Mandiri selaku pemegang saham mayoritas, Bridge Leed Limited pemegang saham 17,51%, dan beberapa pemegang saham minoritas perseroan lainnya.

"Berdasarkan perjanjian bersyarat, SIA berencana untuk membeli saham milik para penjual yang mewakili kurang lebih 83,67% dari modal ditempatkan dan disetor MMLP," ungkapnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (22/7/2025). 

Apabila transaksi berdasarkan perjanjian bersyarat tersebut diselesaikan, SIA akan menjadi pengendali baru MMLP. Adapun, tujuan dari transaksi berdasarkan perjanjian bersyarat adalah untuk pengembangan usaha dan investasi SIA.

Sebelum mengakuisisi MMLP, Astra bergeliat memperluas jangkauannya di sektor kesehatan. Pada Februari 2025, ASII meningkatkan kepemilikannya di Halodoc menjadi 31,34% dengan nilai transaksi sekitar US$57 juta atau setara dengan Rp900 miliar. Alhasil, total investasi Astra di sektor kesehatan hingga kini mencapai Rp5,2 triliun.

Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro mengatakan Astra berinvestasi di sektor-sektor baru yang memiliki potensi pertumbuhan baik dalam jangka panjang, misalnya sektor kesehatan.

"Dengan penetrasi yang kami kejar di sektor kesehatan, saya kira Astra bisa masuk ke sana," tutur Djony pada beberapa waktu lalu. 

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro