Bisnis.com, JAKARTA -- PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET) membukukan laba bersih Rp7,77 miliar pada semester I/2025. Laba INET itu tumbuh tinggi dari Rp1,01 miliar pada semester I/2024.
Mengutip Laporan Keuangan, INET yang sedang mengincar lelang frekuensi 1,4 Ghz untuk internet murah itu, meraup pendapatan sebesar Rp45,01 miliar, tumbuh 196,90% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan Rp15,15 miliar pada semester I/2024.
Pada saat bersamaan, beban pokok pendapatan INET juga terkerek ke Rp28,21 miliar dari Rp9,61 miliar pada semester I/2024. Beban paling besar berasal dari bandwidth yakni sebesar Rp21,08 miliar pada semester I/2025.
Kinerja pendapatan dan beban pokok itu membuat INET meraup laba kotor sebesar Rp16,78 miliar pada semester I/2025. Setelah dikurangi beban usaha dan lainnya, INET meraup laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp7,77 miliar, naik 666,65% YoY.
Adapun, total aset INET tercatat sebesar Rp311,56 miliar, tumbuh 35,54% jika dibandingkan posisi Desember 2024 yang sebesar Rp229,85 miliar. Pertumbuhan aset itu sejalan dengan ekuitas dan liabilitas yang kompak naik.
Liabilitas INET tercatat sebesar Rp20,11 miliar, tumbuh 45,84% dibandingkan posisi Desember 2024, sementara ekuitas pada Rp291,44 miliar, tumbuh 35% dibandingkan akhir 2024.
Baca Juga
Sebagai informasi, INET menjadi salah satu emiten yang mengincar lelang frekuensi 1,4 Ghz untuk internet murah. Selain INET, emiten Hashim Djojohadikusumo yakni PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge juga berminat terhadap frekuensi untuk internet murah itu.
-----------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.