Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah akan menggelar lelang sukuk negara pada Selasa (10/6/2025) dengan menawarkan tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan mematok target indikatif Rp8 triliun.
Berdasarkan pengumuman Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, lelang SBSN akan terdiri atas 2 seri Surat Perbendaharaan Negara (SPN) Syariah dan 5 seri Project Based Sukuk (PBS). Lelang tersebut dilakukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2025.
Lebih terperinci, dua seri SPNS yang dilelang ialah SPNS08122025 (reopening), SPNS09032026 (new issuence). Adapun lima seri PBS yang dilelang besok ialah PBS003, PBS030, PBSG001, PBS034, dan PBS038. Rentang imbalan untuk SBSN seri PBS di kisaran 5,875% hingga 6,875% per tahun.
“Target indikatif Rp8 triliun. Maksimal yang dimenangkan 200% dari target indikatif,” tulis pengumuman DJPPR, dikutip Senin (9/6/2025).
Pada lelang ini kembali ditawarkan seri PBSG001 yang merupakan seri Green Sukuk yang ditawarkan melalui lelang di pasar perdana domestik. Penerbitan seri Green Sukuk melalui lelang ini melengkapi program penerbitan Green Sukuk yang sudah dilakukan sebanyak 7 kali di pasar global sejak 2018 dan 9 kali di pasar domestik melalui Green Sukuk Ritel sejak 2019.
Seri PBSG001 juga dapat digunakan untuk mendukung program RPIM (Rasio Pembiayaan Inlkusif Makropudensial) bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah.
Lelang dibuka pada Selasa 10 Juni 2025 pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama.