Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Melemah, Pelaku Pasar Tunggu Kepastian Tarif Trump

Harga emas melemah karena pelaku pasar menahan diri sambil menanti perkembangan terbaru terkait kebijakan tarif Amerika Serikat.
Karyawati memperlihatkan kepingan emas Antam di Jakarta, Senin (30/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati memperlihatkan kepingan emas Antam di Jakarta, Senin (30/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas melemah pada perdagangan Selasa (15/7/2025) karena pelaku pasar menahan diri sambil menanti perkembangan terbaru terkait kebijakan tarif Amerika Serikat, di tengah rilis data inflasi konsumen yang sesuai ekspektasi.

Melansir Reuters, Rabu (16/7/2025), harga emas di pasar spot melemah 0,63% ke level US$3.322,4 per troy ounce, sementara kontrak berjangka emas di bursa Comex AS ditutup melemah 0,67% ke US$3.336,70.

Penguatan dolar AS sebesar 0,6% turut menekan daya beli investor asing terhadap emas.

Wakil Presiden dan Kepala Strategi Logam Zaner Metals Peter Grant mengatakan pasar saat ini masih sangat fokus pada isu tarif. Hal tersebut masi memberikan dukungan terhadap harga emas.

”Saya tetap optimistis terhadap prospek logam mulia ini, meskipun harga masih bergerak dalam kisaran yang sama sejak pertengahan Mei,” ujarnya.

Akhir pekan lalu, Presiden Donald Trump kembali meningkatkan tensi dagang dengan mengancam akan memberlakukan tarif hingga 30% untuk sebagian besar produk impor dari Uni Eropa dan Meksiko.

Sementara itu, data terbaru menunjukkan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS naik 0,3% pada bulan Juni, kenaikan bulanan terbesar sejak Januari dan sesuai dengan proyeksi analis.

Melalui akun Truth Social, Trump menyebut bahwa inflasi yang masih rendah menjadi alasan kuat bagi Federal Reserve untuk segera menurunkan suku bunga.

Pelaku pasar tetap mempertahankan keyakinannya bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga acuan pada September.

“Sejujurnya, harga emas seharusnya bisa tampil lebih baik dari ini. Pasar tampaknya butuh katalis baru agar bisa mendorong harga kembali menembus level US$3.400,” kata analis logam independen Tai Wong.

Investor kini mengalihkan perhatian ke rilis data Indeks Harga Produsen yang dijadwalkan pada Rabu, sebagai indikator lanjutan arah kebijakan moneter AS.

Emas, yang dikenal sebagai aset lindung nilai saat terjadi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, biasanya berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil.

Di pasar logam lainnya, perak spot turun 0,9% menjadi US$37,79 per troy ounce, setelah sehari sebelumnya menyentuh level tertinggi dalam 14 tahun. Grant memproyeksikan target harga berikutnya di kisaran US$41,61 per troy ounce dan menyebut setiap koreksi akan menjadi peluang akumulasi.

Sementara itu, platinum naik 0,6% ke US$1.371,49 dan palladium menguat 0,5% menjadi US$1.198,97.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper