Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Mentah Lanjutkan Pelemahan Jelang Pertemuan Trump-Putin

Harga minyak global turun menjelang pertemuan Trump-Putin, memicu spekulasi damai Ukraina dan potensi pasokan minyak Rusia kembali ke pasar.
Kapal tanker minyak mentah berbendera Rusia milik Rosneft, Akademik Gubkin, saat transit di Selat Bosphorus di Istanbul, Turki, 28 November 2024./REUTERS-Yoruk Isik
Kapal tanker minyak mentah berbendera Rusia milik Rosneft, Akademik Gubkin, saat transit di Selat Bosphorus di Istanbul, Turki, 28 November 2024./REUTERS-Yoruk Isik
Ringkasan Berita
  • Harga minyak global terus melemah menjelang pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang memicu spekulasi berakhirnya konflik di Ukraina dan potensi masuknya kembali pasokan minyak Rusia ke pasar.
  • Harga minyak Brent dan WTI masing-masing turun 0,6% dan 0,7%, sementara diskusi antara Washington dan Moskow berfokus pada kesepakatan yang dapat mengukuhkan penguasaan Rusia atas wilayah yang direbut selama invasi.
  • Perlambatan pertumbuhan ekonomi dan potensi pencabutan sanksi terhadap Rusia dapat memperdalam surplus minyak, dengan pelaku pasar menantikan laporan bulanan OPEC dan IEA untuk mengukur prospek keseimbangan pasokan dan permintaan global.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak global melanjutkan penurunan usai membukukan koreksi mingguan terbesar sejak akhir Juni, menjelang pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat mendatang.

Pertemuan puncak ini memicu spekulasi berakhirnya konflik di Ukraina sekaligus potensi masuknya kembali pasokan minyak Rusia ke pasar.

Melansir Bloomberg, Senin (11/8/2025), harga minyak berjangka Brent pengiriman Oktober 2025 melemah 0,6% ke level US$66,22 per barel pada pukul 06.57 WIB. Pada pekan lalu, harga minyak Brent merosot 4,4%

Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September melemah 0,7% ke level US$63,44 per barel.

Saat mengumumkan pertemuan di Alaska, Trump tidak mengumumkan sanksi tambahan terhadap Moskow atau tarif bagi pembeli energi Rusia, meski sebelumnya telah menetapkan tenggat 8 Agustus bagi Kremlin untuk menerima gencatan senjata.

Sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut menyebutkan, Washington dan Moskow tengah membahas kesepakatan yang akan mengukuhkan penguasaan Rusia atas wilayah yang direbut selama invasi. Amerika Serikat berupaya mengamankan dukungan dari Ukraina dan sekutu Eropa, meski hasilnya belum pasti.

Sejak awal tahun, harga minyak telah terkoreksi lebih dari 10% akibat OPEC+ mengembalikan pasokan lebih cepat dari jadwal, mengakhiri kebijakan pembatasan yang berlaku sejak 2023.

Kepala Riset Komoditas dan Karbon Westpac Banking Corp Robert Rennie mengatakan membentuk kesepakatan ini akan menjadi tantangan besar.

“Jika pada akhirnya situasi ini bisa terpecahkan, harga Brent berpeluang melorot ke bawah US$65, bahkan berisiko menembus level di bawah US$60 pada penghujung kuartal IV/2025,” katanya.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi turut menekan proyeksi permintaan. Kesepakatan damai Ukraina berpotensi mencabut sanksi terhadap pasokan Rusia, yang bisa memperdalam surplus minyak pada akhir tahun.

Di tengah perkembangan tersebut, Ukraina pada Minggu dini hari mengklaim berhasil menggempur kilang utama di wilayah Saratov dengan serangan drone—menambah daftar panjang serangan terhadap infrastruktur minyak Rusia sepanjang bulan ini.

Pelaku pasar akan mencermati laporan bulanan OPEC yang dijadwalkan rilis pada Selasa (12/8), disusul laporan Badan Energi Internasional (IEA) pada Rabu, untuk mengukur prospek keseimbangan pasokan dan permintaan global.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro