Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah ke level Rp16.233 pada perdagangan awal pekan ini, Senin (14/7/2025). Rupiah melemah bersama sejumlah mata uang Asia lainnya.
Mengutip data Bloomberg pukul 09.04 WIB, rupiah dibuka melemah 0,10% ke Rp16.233 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,03% ke 97,82.
Mata uang Asia lainnya dibuka bervariasi. Yen Jepang menguat 0,20%, dolar Hong Kong stagnan, dolar Singapura melemah 0,05%, dolar Taiwan melemah 0,04%, dan won Korea Selatan turun 0,14%.
Kemudian peso Filipina melemah 0,16%, yuan China melemah 0,01%, ringgit Malaysia melemah 0,12%, dan baht Thailand menguat 0,12% di hadapan dolar AS.
Melansir Reuters, Trump pada Sabtu mengatakan bahwa dia akan memberlakukan tarif sebesar 30% untuk sebagian besar barang impor dari Uni Eropa dan Meksiko mulai 1 Agustus, meskipun mereka masih terlibat dalam negosiasi panjang.
Para investor sebagian besar sudah terbiasa dengan metode kebijakan Trump yang kacau, sehingga pergerakan saham hanya sedikit melemah, sementara dolar hanya naik tipis terhadap euro.
“Sulit dikatakan apakah reaksi pasar yang tenang ini lebih mencerminkan ketahanan atau justru sikap masa bodoh,” kata Taylor Nugent, senior market economist di NAB.
Analis pasar Pepperstone Michael Brown mengatakan pasar kembali dihantui kegelisahan tarif setelah Trump mengusulkan tarif menyeluruh, sehingga dolar AS kembali menguat.
“Namun, pergerakan di pasar valuta asing sejauh ini masih terkendali,” jelasnya.
Kekuatan dolar turut didukung oleh data pasar tenaga kerja yang tetap tangguh dan notulen rapat kebijakan Federal Reserve yang menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Indeks dolar naik 0,28% ke 97,85, menandai kenaikan mingguan setelah dua pekan sebelumnya melemah.
Meski begitu, beberapa analis tetap skeptis terhadap prospek jangka menengah dolar.
“Dasar pandangan saya masih menunjukkan pelemahan USD secara perlahan, tapi ada ruang untuk pemulihan teknikal,” ujar Brown.