Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi fluktuatif namun akan ditutup menguat direntang Rp16.197 - Rp16.305 per dolar AS pada perdagangan pekan depan, Senin (30/6/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan akhir pekan ini, Kamis (26/6/2025) dengan menguat 0,56% ke level ke Rp16.209 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS melemah 0,50% ke posisi 97,18.
Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi menerangkan, pelemahan dolar AS terjadi seiring kuatnya perpecahan yang tengah berlangsung antara Ketua The Fed Jerome Powell dan Presiden AS Donald Trump.
Trump bahkan mengkritik Powell dengan menyebutnya 'buruk' dan mengatakan bahwa ia memiliki sejumlah orang yang tengah dipertimbangkan untuk mengganti posisi Powell.
"Investor kini menanti sejumlah data ekonomi penting dari AS. Hal itu termasuk produk domestik bruto (PDB) dan data ketenagakerjaan yang akan segera dirilis, serta data inflasi pada yang akan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan The Fed," kata Ibrahim dalam keterangan resmi, Kamis (26/6/2025).
Di Asia, China mengumumkan bahwa mereka akan mengambil langkah yang serius dalam rangka meningkatkan konsumsi domestik yang lemah dan berpotensi melakukan langkah-langkah stimulus tambahan dari Beijing.
Baca Juga
Selain itu, ancaman penutupan Selat Hormuz akibat perang Israel — Iran juga dinilai bakal memberikan dampak terhadap kinerja industri dalam negeri.
Ibrahim menilai, hal ini bakal memiliki kaitan dengan naiknya harga minyak dan gas dunia jika selat itu ditutup. Akan tetapi, Ibrahim menilai, penutupan selat tersebut akan menjadi bumerang bagi Iran.
"Kemungkinan penutupan Selat Hormuz memicu kekhawatiran akan naiknya harga energi serta meningkatnya ketegangan geopolitik. Pemerintah AS pun meminta China membantu mencegah penutupan tersebut," katanya.
Sementara itu, dari dalam negeri, pemerintah juga tengah berupaya menjaga konsumsi domestik melalui stimulus fiskal, seperti bantuan subsidi upah (BSU) yang disebut akan disalurkan pada Juni–Juli 2025.
Seiring dengan sentimen-sentimen tersebut, Ibrahim memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp16.197 - Rp16.305.