Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks LQ45 Bakal Dirombak, Ini Perkiraan Calon Anggota Barunya

Arus investasi asing menyasar saham berkapitalisasi besar, sehingga diperkirakan sejumlah saham baru berkapitalisasi besar diperkirakan bakal masuk dalam indeks LQ45 ini, misalnya Bank Jago dan Mitratel.
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks LQ45 diperkirakan masih dapat bergerak di atas kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG). Seiring rencana perombakan konstituen, diperkirakan ARTO dan MTEL bakal masuk.

Sepanjang tahun berjalan, Indeks LQ45 masih dipengaruhi terutama oleh pergerakan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang memengaruhi 44,97 persen pergerakan indeks. Kinerjanya pun cukup mumpuni dengan naik 8,9 persen sepanjang tahun berjalan.

Selanjutnya, Indeks LQ45 juga turut ditopang oleh emiten telko PT Telkom Indonesia Persero Tbk. (TLKM) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing berkontribusi 29,06 persen dan 10,74 persen terhadap pergerakan indeks.

Di sisi lain, saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menjadi saham yang paling memberatkan indeks dengan penurunan ytd mencapai 14,42 persen dan berkontribusi negatif 6,35 persen terhadap indeks.

Adapula saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) yang turut memberatkan pergerakan indeks dengan berkontribusi negatif masing-masing 5,4 persen dan 5,03 persen terhadap indeks.

Head Of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menuturkan saham-saham penggerak LQ45 adalah keuangan, telekomunikasi, barang konsumer dan industri otomotif.

"Sektor-sektor ini diuntungkan oleh recovery ekonomi dan juga insentif yang diberikan pemerintah seperti diskon PPnBM. Sektor-sektor ini saya melihat akan baik kinerjanya di tahun ini," urainya kepada Bisnis, Minggu (23/1/2022).

Selain itu, dia memperkirakan arus investasi asing menyasar saham berkapitalisasi besar, sehingga sejumlah saham baru berkapitalisasi besar diperkirakan bakal masuk dalam indeks LQ45 ini.

Selain itu, investor asing juga bakal masuk ke bank digital seperti ARTO atau Bank Jago, hal ini sejalan dengan prospek perbaikan ekonomi pada 2022.

"Saya proyeksikan ARTO bisa masuk LQ45, MTEL mungkin bila masuk kriteria fast entry, untuk saham keluar bisa dari sektor konstruksi," katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper