Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengelola Investasi Danantara menandatangani nota kesepahaman kemitraan strategis senilai US$10 miliar atau sekitar Rp162 triliun dengan perusahaan energi terbesar di Arab Saudi, ACWA Power.
Penandatanganan MoU itu dilakukan CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani bersama Vice Chairman and Managing Director ACWA Power Raad Al Saady untuk mendukung pengembangan utilitas energi terbarukan di Indonesia.
“Kesepakatan ini memperkuat kemitraan strategis kedua negara, mendorong inovasi dan investasi di sektor energi serta mendukung visi net zero emission 2060,” tulis Rosan dalam unggahan di media sosial Instagram miliknya, dikutip Kamis (3/7/2025).
Penandatanganan MoU itu dilakukan Rosan yang ikut dalam rombongan kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto ke Arab Saudi sejak Selasa (1/7/2025) malam.
Dalam catatan Bisnis, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan bahwa Prabowo akan membahas isu penting terkait geopolitik dan peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dalam kunjungannya itu.
Usai kunjungan ke Arab Saudi, Presiden dijadwalkan bertolak ke Brasil untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang akan digelar pada 6-7 Juli 2025.
Tak berhenti disitu, orang nomor satu RI ini bakal menghadiri juga peringatan Hari Revolusi Prancis pada 14 Juli mendatang.
Terkait dengan investasi di sektor energi terbarukan, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir mengatakan Danantara akan terus memperluas portofolio energi hijau sekaligus melakukan pertukaran pengetahuan serta teknologi untuk meningkatkan kapabilitas dalam pengembangan energi hijau. Danantara sebelumnya juga telah mengucurkan investasi ke anak usaha Pertamina lainnya.
Danantara telah bertemu dengan jajaran direksi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) untuk membahas pengembangan energi panas bumi hingga 3 GW.
CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani menyatakan bahwa pihaknya bakal meneken Head of Agreement (HoA) dan Memorandum of Understanding (MoU) untuk proyek-proyek prioritas PGEO agar dapat segera masuk pipeline eksekusi investasi.
“Ini merupakan langkah penting dalam mempercepat transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan,” tulisnya dalam unggahan Instagram @rosanroeslani.