Bisnis.com , JAKARTA – Masa penawaran penjualan Surat Berharga Negara (SBN) jenis Saving Bonds Ritel (SBR) seri SBR014 telah ditutup pada hari ini, Kamis (7/8/2025). Book order dari SBR014 telah tembus Rp14,92 triliun.
Plt. Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Novi Puspita Wardani mengatakan masa penawaran SBR014 telah resmi ditutup hari ini pukul 10.00 WIB. Namun, saat ini DJPPR Kementerian Keuangan masih melakukan rekonsiliasi data dengan pihak-pihak terkait.
Sampai pukul 10.00 WIB hari ini, book order SBR014 telah mencapai Rp14,92 triliun. Secara rinci, book order untuk SBR014-T2 atau tenor 2 tahun mencapai Rp11,6 triliun dengan jumlah investor sekitar 42.800 orang.
Lalu, SBR014-T4 atau tenor 4 tahun book order sebesar Rp3,3 triliun dengan jumlah investor sekitar 11.300 orang. Angka final akan diumumkan setelah penetapan penerbitan SBR014 pada hari Senin, 11 Agustus 2025.
"Capaian ini mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap SBN ritel sebagai instrumen investasi yang aman, mudah diakses, dan menguntungkan," kata Novi kepada Bisnis pada Kamis (7/9/2025).
Selain itu, menurutnya SBN ritel tidak hanya menawarkan imbal hasil yang kompetitif, tetapi juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berkontribusi dalam pembiayaan APBN.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, DJPPR Kementerian Keuangan telah membuka masa penawaran SBR014 sejak 14 Juli hingga 7 Agustus 2025. Pemerintah menerbitkan SBR014 dalam dua seri: SBR014T2 (tenor 2 tahun) dan SBR014T4 (tenor 4 tahun).
SBR014T2 ditawarkan dengan tingkat kupon awal sebesar 6,25% untuk periode 14 Agustus hingga 10 November 2025. Angka ini dihitung berdasarkan BI Rate sebesar 5,5% ditambah spread tetap 75 basis poin. Sementara itu, kupon SBR014T4 ditetapkan sebesar 6,35% dengan spread tetap 85 bps.
Pemerintah menetapkan batas pemesanan maksimal Rp5 miliar untuk SBR014T2 dan Rp10 miliar untuk SBR014T4.
Instrumen ini diterbitkan tanpa warkat, tidak dapat dijanjikan, dan tidak bisa dicairkan sebelum jatuh tempo, kecuali pada masa early redemption.
Periode pencairan awal (early redemption) dijadwalkan pada 10 September 2026 untuk SBR014T2 dan 10 September 2027 untuk SBR014T4. Kupon pertama akan didistribusikan pada 10 September 2025.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.