Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten di pasar modal terpantau mulai membagikan dividen interim untuk tahun buku 2025. Sejumlah sektor diproyeksi bisa memberikan yield dividen yang tinggi pada paruh kedua 2025.
Analis dan VP Head of Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi memandang outlook pasar modal pada paruh kedua 2025 akan cenderung lebih stabil hingga positif. Hal ini seiring dengan beberapa sentimen.
“Pertama, keberlanjutan pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral, dengan proyeksi bank sentral akan memangkas suku bunga sebesar 25-50 basis points,” tuturnya, Kamis (7/8/2025).
Menurut Audi, pemangkasan suku bunga ini akan mendorong terjadinya rebalancing aset, termasuk oleh asing dengan membuka kembali peluang pada aset high risk.
Kedua, stabilitas ekonomi makro global terlebih dengan deeskalasi geopolitik, kesepakatan tarif AS dan normalisasi aktivitas ekonomi, khususnya China dan AS.
Faktor selanjutnya adalah stabilitas ekonomi dalam negeri, dengan normalisasi nilai rupiah, pertumbuhan PDB yang lebih solid dan daya beli yang masih terjaga. Katalis terakhir menurutnya adalah demand komoditas yang meningkat, khususnya pada sektor energi dan agri, yakni batu bara dan CPO.
“Sehingga hal ini akan berdampak cenderung positif pada emiten, terlebih dividend player,” ujar Audi.
Audi memperkirakan sektor yang dapat memberikan dividend yield yang tinggi pada paruh kedua ini seperti sektor energi pertambangan, konsumer, dan keuangan.
Adapun menurutnya, sejumlah saham pilihan dengan dividen menarik adalah ITMG dengan rekomendasi trading buy dengan target harga atau target price (TP) Rp24.850, BMRI dengan rekomendasi buy dan TP Rp6.300.
Kemudian UNTR dengan rekomendasi trading buy dan TP pada Rp25.500, serta SIDO dengan rekomendasi buy dan TP Rp590 per saham.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.