Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cek Rekomendasi Saham & Sektor Pilihan Cuan BRI Danareksa Semester II/2025

Sejumlah sektor menjadi rekomendasi BRI Danareksa Sekuritas sepanjang sisa semester II/2025 kendati IHSG tengah mengalami pelemahan 2,81% secara year to date.
Investor mengamati pergerakan harga saham melalui salah satu platform di Jakarta, Rabu (7/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mengamati pergerakan harga saham melalui salah satu platform di Jakarta, Rabu (7/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah sektor menjadi rekomendasi BRI Danareksa Sekuritas sepanjang sisa semester II/2025 kendati indeks harga saham gabungan (IHSG) tengah mengalami pelemahan 2,81% secara year to date (YtD).

Head of Equity Research BRI Danareksa Sekuritas Erindra Krisnawan menerangkan, sepanjang sisa semester 2025, sektor telekomunikasi, komoditas, hingga konsumer dinilai mampu memperbaiki kinerjanya.

Padahal, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per tanggal 2 Juli 2025, hampir semua sektor tengah mengalami koreksi sepanjang tahun berjalan.

Consumer cyclical dan non-cyclical misalnya, terkoreksi masing-masing 12,74% dan 8,45%. Selain itu, sektor infrastruktur dan energi juga masih terkoreksi masing-masing 4,08% dan 0,24% YtD.

Erindra menilai, bagi sektor konsumer, belanja pemerintah dan stabilnya rupiah mampu menjadi pendorong penguatan sektor. Pasalnya, Erindra menilai, sektor konsumer memiliki valuasi yang tengah murah yang menjadikan sektor ini semakin menarik untuk dilirik investor.

"Jadi consumers sih salah satu sektor yang mungkin bisa favorable kalau misalnya rupiahnya tuh menguat ya," katanya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (3/7/2025).

Selain sektor consumer, Erindra menjatuhkan rekomendasinya terhadap sektor telekomunikasi. Erindra menilai, sepanjang semester I/2025, emiten-emiten telekomunikasi tengah gencar-gencarnya melakukan price war terhadap produk mereka. Kini, menurutnya, perbaikan harga pasca-price war bakal memberikan katalis positif terhadap kinerja sektor telekomunikasi.

Dia menjatuhkan pilihan terhadap PT Indosat Tbk. (ISAT) yang dinilai memberikan pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan emiten-emiten lainnya. Erindra menyematkan buy untuk saham ISAT dengan target harga Rp2.600.

Selain itu, sejumlah saham yang direkomendasikan dari sektor telekomunikasi antara lain TLKM dan EXCL dengan target harga masing-masing Rp3.500 dan Rp2.800.

Selain itu, sektor pertambangan, terutama logam menjadi rekomendasi Erindra. Menurutnya, kendati harga emas kini tidak lagi meningkat secara drastis, namun sektor ini mampu memberikan penguatan secara jangka pendek.

Salah satu pertimbangannya, tren pelemahan mata uang dolar AS bakal memiliki potensi untuk membuat para investor kembali memilih emas sebagai safe haven.

"Jadi on the short-term kalau mau tactical, itu biasanya bisa di sektor komoditas juga sih menurut kami," katanya.

Sejumlah saham seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), hingga PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menjadi saham-saham yang dinilai layak koleksi di sisa semester 2025.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper