Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) menguat 19,99% pada perdagangan sesi II hari ini, Rabu (13/8/2025), usai Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan emiten Grup Lippo tersebut dalam daftar saham Unusual Market Activity (UMA).
Mengutip data RTI, saham MLPT tercatat naik 12.375 poin atau 19,99% ke level Rp74.275 per lembar pada perdagangan hari ini, hingga pukul 13.42 WIB. Alhasil, kapitalisasi pasar MLPT naik ke posisi Rp139,27 triliun siang ini.
Secara akumulasi, kinerja saham MLPT terpantau masih mengalami penguatan yang signifikan. Dalam kurun waktu sebulan, MLPT tercatat melonjak 130,67% dan secara year to date, investor MLPT dimanjakan dengan kenaikan saham sebesar 301,49%.
Sebelumnya, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono melalui pengumuman Peng-UMA-00240/BEI.WAS/08-2025 menyebut pihak Bursa memantau saham MLPT lantaran adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar.
Meski demikian, pengumuman ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan Pasar Modal.
“Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) yang di luar kebiasaan,” ujar Yulianto dalam keterangan resmi, Selasa (13/8/2025).
Baca Juga
Dia mengatakan Bursa tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham MLPT. Selain itu, dia menghimbau para investor untuk memperhatikan jawaban manajemen MLPT atas permintaan konfirmasi Bursa.
Investor juga diminta untuk mencermati kinerja dan keterbukaan informasi MLPT. Kemudian diharapkan agar investor mengkaji kembali rencana aksi korporasi apabila MLPT belum mendapatkan persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).
Investor juga dihimbau agar mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan keputusan investasi.
“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham MLPT tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” pungkasnya.
Adapun, informasi terakhir mengenai perusahaan tercatat adalah informasi tanggal 5 Agustus 2025 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (“Bursa”) perihal laporan bulanan registrasi pemegang efek.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.