Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PREMIUM NOTES: Konglomerat Asia Tumpuk Emas hingga SBN Diserbu Investor Asing

Berita pilihan Bisnis Indonesia Premium mulai dari konglomerat Asia berinvestasi besar di emas hingga investor asing memborong SBN.
Karyawati memperlihatkan kepingan emas Antam di Jakarta. Berita pilihan Bisnis Indonesia Premium mulai dari konglomerat Asia berinvestasi besar di emas hingga investor asing memborong SBN. Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati memperlihatkan kepingan emas Antam di Jakarta. Berita pilihan Bisnis Indonesia Premium mulai dari konglomerat Asia berinvestasi besar di emas hingga investor asing memborong SBN. Bisnis/Arief Hermawan P
Ringkasan Berita
  • Konglomerat Asia, seperti Cavendish Investment Corp., semakin banyak berinvestasi dalam perdagangan emas fisik di tengah kenaikan harga emas.
  • Penjualan mobil nasional pada Juli 2025 turun 18,4% dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan kondisi pasar yang masih lesu seperti saat pandemi.
  • Investor asing membanjiri lelang Surat Utang Negara (SUN) dengan penawaran mencapai Rp162,23 triliun, meningkatkan pamor reksa dana pendapatan tetap.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Berita pilihan Bisnis Indonesia Premium edisi Rabu (13/8/2025) mulai dari fenomena konglomerat Asia melirik emas hingga SBN diborong investor asing.

 

1.      Fenomena Konglomerat Asia Tumpuk Portofolio Emas, Kapan Pesta Harga Usai?

PREMIUM NOTES: Konglomerat Asia Tumpuk Emas hingga SBN Diserbu Investor Asing

Kalangan super kaya di Asia, beberapa family office, terjun langsung ke bisnis emas. Di tengah booming harga emas, mereka membiayai, mengirimkan, dan menjual logam mulia batangan itu layaknya pedagang.

Ambil contoh Cavendish Investment Corp., sebuah family office yang dikelola oleh mantan direktur perusahaan perhiasan di Hong Kong, mengalokasikan sekitar sepertiga portofolionya tahun ini untuk perdagangan emas fisik, melangkah lebih jauh dari sekadar pelacak indeks dan penyimpanan di brankas.

 

2.    Penjualan Mobil Masih Lesu, Kecepatannya Seperti saat Pandemi

PREMIUM NOTES: Konglomerat Asia Tumpuk Emas hingga SBN Diserbu Investor Asing

Penjualan mobil secara nasional masih lesu yang terlihat dari turunnya permintaan hingga Juli 2025. Kondisinya hampir sama seperti saat pandemi Covid-19.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales atau dari pabrik ke dealer sebesar 60.552 unit pada Juli 2025. Realisasi tersebut merosot 18,4% secara dibandingkan tahun lalu (YoY) sebanyak 74.230 unit.

 

3.    Beda Hasil Ekspansi Pasar Ekspor Emiten Batu Bara (ITMG & PTBA) saat Permintaan China Lesu

PREMIUM NOTES: Konglomerat Asia Tumpuk Emas hingga SBN Diserbu Investor Asing

Emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) dan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) gencar memperluas pasar ekspor di tengah menurunnya permintaan sejumlah negara tujuan utama, seperti China dan Jepang, pada semester I/2025.

Namun, hasil berbeda didapatkan kedua emiten tersebut dari sisi pendapatan kendati sama-sama mencatatkan penurunan signifikan laba bersih yang terutama dipengaruhi oleh anjloknya harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) batu bara seiring penyusutan harga batu bara global.

 

4.    Cerita Victor Hartono Grup Djarum Mematahkan Mitos “Kaya Tujuh Turunan” dan Kutukan Generasi Ketiga

PREMIUM NOTES: Konglomerat Asia Tumpuk Emas hingga SBN Diserbu Investor Asing

Istilah “kaya tujuh turunan” sering kali dikaitkan dengan kisah konglomerat. Seolah kekayaan yang dirintis satu generasi akan otomatis langgeng tanpa usaha. Victor Hartono justru mematahkan mitos itu lewat kisah keluarga dari sebelum pendirian Grup Djarum.

Direktur Utama PT Djarum, Victor Rachmat Hartono  bercerita sudah beberapa generasi keluarganya menjalankan bisnis bersama. Sebelum menjajaki bisnis rokok, kakek moyangnya memulai bisnis dengan masuk ke industri minyak kacang tanah.

 

5.    SBN Diserbu Investor Asing, Pamor Reksa Dana Pendapatan Tetap Bakal Makin Tinggi

PREMIUM NOTES: Konglomerat Asia Tumpuk Emas hingga SBN Diserbu Investor Asing

SBN diserbu investor asing yang tecermin pada meriahnya lelang SUN pada Selasa (12/8/2025). Hal ini pun membuka jalan bagi kenaikan pamor reksa dana pendapatan tetap.

Berdasarkan keterangannya, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), lelang Surat Utang Negara (SUN) mendapatkan penawaran masuk Rp162,23 triliun. Penawaran masuk ini melampaui rekor sebelumnya sebesar Rp121,67 triliun.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro