Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 dibuka menguat sejalan dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Rabu (13/8/2025). Kenaikan ini ditopang oleh saham TLKM, AKRA, BRIS, & CPIN
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama Bursa dengan harian Bisnis Indonesia ini naik 0,90% ke level 534,73 hingga pukul 09.02 WUB. Tercatat, 22 saham menguat, 2 terkoreksi, dan 3 stagnan.
Saham dengan kenaikan harga tertinggi dipimpin oleh saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) sebesar 2,52% ke Rp3.260, diikuti saham PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) yang terapresiasi 1,59% menjadi Rp1.280.
Saham lain yang menguat adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) dengan kenaikan 1,44% menjadi Rp2.820, sementara saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) menguat 1,35% ke Rp4.520 per saham.
Adapun penurunan ditorehkan saham PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) yang terkoreksi 0,45% ke Rp2.220, sementara saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) melemah 0,30% menjadi Rp8.350 per saham.
IHSG sendiri naik 0,76% menjadi 7.851,13 sesaat setelah pembukaan. Hari ini, indeks bergerak di level terendah 7.835,30 dan posisi tertingginya 7.864,56.
Baca Juga
Tercatat, sebanyak 303 saham menguat, 114 turun, dan 539 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp14.109 triliun.
Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa secara teknikal, candle IHSG berbentuk white spinning top, masih di atas MA5 dan MA20, indikator Stochastic golden cross.
“Kami memproyeksikan hari ini IHSG akan mengalami penguatan. Saham pilihan hari ini adalah KLBF, JSMR, RAJA, dan MLPL,” pungkas Reza.
Sementara itu, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menuturkan bahwa secara teknikal, indikator MACD membentuk golden cross dan indikator stochastic RSI mengindikasikan bullish reversal.
“IHSG juga berhasil keluar dari area konsolidasi dengan didukung volume. Diperkirakan IHSG berpeluang menguji level tertinggi di 7.910,” ucapnya.
______________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.