Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham tercatat menjadi saham-saham dengan kenaikan harga berkali-kali lipat atau multi-bagger seperti saham WIFI, ANTM, ARCI, hingga KRAS. Peluang penguatan terhadap saham-saham ini disebut masih dapat terjadi.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan secara sentimen, saham-saham multi-bagger tersebut masih memiliki peluang menguat, khususnya bagi saham-saham berbasis komoditas emas.
“Peluang penguatan masih terbuka, khususnya bagi ANTM, dan ARCI karena memang didukung oleh sentimen global,” kata Nico, Kamis (3/7/2025).
Dia juga menuturkan peluang penguatan juga masih terbuka untuk saham WIFI karena katalis terhadap perusahaannya sendiri.
Peluang penguatan bagi saham-saham multi-bagger ini menurutnya selalu terbuka selama sentimen yang ada mendukung.
“Contohnya kenaikan harga emas akibat tensi geopolitik, ditambah dengan sentimen positif cadangan emas dapat meningkatkan harga saham,” ujarnya.
Baca Juga
Di sisi lain, Nico menjelaskan terdapat sejumlah hal yang perlu diwaspadai investor saat berminat untuk melakukan investasi pada saham multi-bagger. Salah satunya adalah sentimen yang mudah berubah, terutama jika berbicara mengenai komoditas seperti emas.
“Situasi dan kondisi secara global, maupun dalam negeri juga menentukan,” tuturnya.
Nico menjelaskan terdapat sejumlah katalis positif bagi saham-saham multi-bagger saat ini. Untuk ANTM misalnya, kolaborasi dengan PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend (CBL) dan Indonesia Battery Corporation (IBC) melalui perusahaan patungan PT CBL Indonesia dapat menjadi katalis positif untuk ANTM.
Nilai investasi dari proyek kolaborasi yang sebesar US$5,9 miliar atau hampir Rp100 triliun menjadikan proyek ini menjadi salah satu proyek terbesar di sektor energi baru dan terbarukan.
Kemudian untuk ARCI, Nico mengatakan katalis datang dari temuan cadangan emas baru dengan tingkat kadar tinggi sekitar 60 gram per ton. Hal ini menjadi temuan signifikan bagi pelaku pasar.
Selain itu, temuan ini ini memicu minat dari perusahaan asal China yang dikabarkan mempertimbangkan untuk mengambil alih saham dari pemegang kendali saat ini, Rajawali Group.
Meski identitas calon investor asing tersebut masih dirahasiakan, ARCI menegaskan bahwa keputusan final atas rencana divestasi ini sepenuhnya berada di tangan pemegang saham.
Lalu untuk emiten baja, PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS), menurutnya katalis positif datang dari penandatanganan nota kesepahaman dengan Xiamen ITC Group CO. Ltd dan Dexin Steel Indonesia untuk memperluas kerja sama di sektor baja. Terdapat 12 proyek yang ditawarkan dengan total nilai investasi lebih dari 30 miliar yuan, atau sekitar US$4,18 miliar.
Nico memberikan target harga atau target price sebesar Rp3.330 untuk ANTM, sebesar Rp655 untuk ARCI, dan sebesar Rp300 untuk KRAS. Selain itu, menurutnya saham WIFI juga masih menarik dicermati saat ini.
Sebagai informasi, saham WIFI menjadi salah satu saham yang memberikan untung berkali-kali lipat ke pemegang sahamnya. Saham WIFI telah menguat 385,37% sejak awal tahun.
Kemudian saham ARCI juga tercatat telah naik ratusan persen sejak awal tahun. Saham ARCI menguat 143,95% secara YTD, saham KRAS naik 131,6% YTD, dan saham ANTM menguat 96,06% sejak awal tahun.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.