Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,84% ke level 7.745,72 mendekati level tertinggi sepanjang masa (all time high) pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Selasa (12/8/2025). Seiring dengan menguatnya indeks, saham PPRE, DKHH hingga IMPC tercatat memuncaki top gainers siang ini.
Data RTI Business menunjukkan IHSG menguat 1,84% atau 139,80 poin ke level 7.745,72, kian mendekati rekor all time high di level 7.905,39 yang digapai pada penutupan 19 September 2024. Rentang pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini berada di antara 7.646 hingga 7.758.
Total perdagangan saham mencapai 16,48 miliar lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp10,34 triliun dan frekuensi sebanyak 1,27 juta kali. Tercatat 369 saham menguat, 241 saham melemah, dan 189 saham stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa tercatat mencapai Rp13.962 triliun.
Dari deretan top gainers, saham PPRE memimpin dengan penguatan 34,18% atau 27 poin ke level Rp106 per lembar. Selanjutnya saham DKHH berada diposisi ke-2 saham paling cuan dengan lonjakan 29,49% ke posisi Rp101 per lembar. Saham IMPC dan UANG juga masuk deretan top gainers dengan penguatan masing-mamsing 25% dan 24,77%.
Sementara itu, Emiten big caps lainnya yang menguat diantaranya, BMRI yang naik 3,60% ke Rp4.890, selanjutnya ada TLKM yang naik 3,34% ke Rp3.090 dan BBNI yang naik 4,76% ke posisi Rp4.400 per lembar.
Sebelumnya, Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa secara teknikal, candle IHSG berbentuk white spinning top, masih di atas MA5 dan MA20, indikator Stochastic golden cross.
Baca Juga
“Kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami penguatan. Saham pilihan hari ini meliputi BBRI, RAJA, GGRM, dan BTPS,” ujarnya dalam riset harian.
Sementara itu, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan ada sejumlah sentimen yang memengaruhi IHSG pada hari ini.
Dari dalam negeri, IHSG terapresiasi di awal pekan ditopang oleh saham big banks dan BREN. Jika diakumulasi sejak awal tahun penguatan IHSG mencapai 7,43% hingga Senin (11/8/2025).
“Investor asing inflow di pasar ekuitas domestik Rp850 miliar, paling banyak akumulasi saham big banks,” pungkas Ratih dalam risetnya.
Di sisi lain, BEI mengungkapkan jumlah pipeline IPO kini mencapai 7 perusahaan. Sebanyak 4 entitas memiliki aset menengah senilai Rp50 miliar-Rp 250 miliar, sedangkan 3 perusahaan memiliki aset besar di atas Rp 250 miliar.
Jika diakumulasi sejak awal tahun (YtD), total IPO di bursa mencapai 22 perusahaan dengan total dana Rp10,3 triliun. Sebagai perbandingan, BEI pada 2023 mencatat jumlah IPO terbanyak, yaitu 79 emiten.
Dari mancanegara, kata Ratih, Bursa Wall Street kompak koreksi dilanda aksi profit taking. Pelaku pasar dinilai wait and see menjelang rilis data inflasi CPI hari ini, sebab kenaikan tarif impor AS berdampak pada kenaikan inflasi.
Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, mengatakan IHSG kemarin ditutup naik 0,96%, dan disertai dengan net buy asing sekitar Rp834 miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, BBRI, FILM, DSSA dan BREN.
“IHSG berpotensi sideways hari ini dengan support 7.500–7.550 dan resistance 7.680–7.720,” ujarnya dalam riset.
BNI Sekuritas menyarankan investor untuk mencermati saham CUAN, CDIA, GOTO, BFIN, PANI, dan ANTM sebagai ide trading hari ini.
Untuk saham CUAN dan CDIA mendapat rekomendasi speculative buy. Target harga saham CUAN di level Rp1.560–Rp1.600 dan CDIA Rp1.560–Rp1.600.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.