Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan sekuritas milik Happy Hapsoro Sukmonohadi, PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk. (PADI) berencana melakukan penambahan aksi korporasi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I. Rencana korporasi ini akan dibawa ke Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 17 September 2025 untuk meminta restu.
Hapsoro yang juga suami ketua DPR RI Puan Maharani itu mengendalikan PADI melalui PT Sentosa Bersama Mitra (SBM). Perusahaan ini memiliki 5,75% saham perseroan.
Selain itu, melalui perusahaan holding yakni PT Basis Utama Prima, Hapsoro juga memiliki investasi di PADI sebanyak 3,66% saham perseroan.
Dalam prospektus yang diumumkan hari ini, Senin, (11/8/2025), PADI menyampaikan perseroan akan menerbitkan maksimal 2.261.449.305 saham baru dengan nilai nominal Rp25 per saham yang akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
Saham baru memiliki hak yang sama dengan saham lama, termasuk hak atas dividen. Dana hasil rights issue, setelah dikurangi biaya pelaksanaan, akan dipakai untuk modal kerja operasional guna mendukung kegiatan usaha.
"Perseroan memperkirakan bahwa penambahan modal dengan memberikan HMETD di dalam PMHMETD I akan memberikan pengaruh positif terhadap kondisi keuangan Perseroan. Tujuan dari PMHMETD I adalah untuk modal kerja Perseroan. Dengan demikian, PMHMETD I dapat memberikan manfaat bagi Perseroan yakni memperkuat permodalan, yang akan berdampak positif bagi operasional Perseroan, dan pada gilirannya memberikan nilai tambah tidak saja bagi Perseroan namun juga bagi para pemegang saham," tulis manajemen dalam prospektusnya.
Baca Juga
Manajemen PADI menyebut, pemegang saham yang tidak mengeksekusi haknya berpotensi terdilusi kepemilikannya. Struktur kepemilikan pasca-rights issue akan disesuaikan berdasarkan hasil pelaksanaan HMETD oleh pemegang saham.
Estimasi Kepemilikan PADI jika Seluruh Pemegang Saham Melaksanakan Haknya
Pemegang Saham | Sebelum PMHMETD I (saham / %) | Setelah PMHMETD I (saham / %) |
---|---|---|
PT Sentosa Bersama Mitra | 650.000.000 / 5,75% | 780.000.000 / 5,75% |
PT Basis Utama Prima | 414.408.600 / 3,66% | 497.290.320 / 3,66% |
Eveline Listijosuputro | 125.339.991 / 1,11% | 150.407.989 / 1,11% |
Henry Kurniawan Latief | 26.209.200 / 0,23% | 31.451.040 / 0,23% |
Djoko Joelijanto | 11.000.000 / 0,10% | 13.200.000 / 0,10% |
Masyarakat | 10.080.288.733 / 89,15% | 12.096.346.480 / 89,15% |
Total | 11.307.246.524 / 100% | 13.568.695.829 / 100% |
Sumber: Prospektus
Sebelum melakukan right issue, pada Maret 2025 lalu melalui Sentosa Bersama Mitra, Hapsoro telah mengumumkan penawaran tender sukarela dengan membeli sebanyak-banyaknya 50%.
Saat itu, harga pelaksanaan yang ditawarkan sebesar Rp13 per lembar. Pembayaran dilakukan pada pertengahan Mei 2025 lalu.Sentosa Bersama Mitra menyiapkan dana maksimal Rp73,5 miliar untuk eksekusi itu, jauh di bawah harga pasar.