Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cek Efek Semarak Aksi Akuisisi Konglomerat di Lantai Bursa

Aksi akuisisi yang dilakukan sejumlah grup konglomerat di lantai bursa diperkirakan berdampak positif bagi pos pendapatan berulang grup konglomerat tersebut.
Pengunjung beraktivitas di dekat layar pergerakan saham gabungan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (28/4/2025). JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pengunjung beraktivitas di dekat layar pergerakan saham gabungan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (28/4/2025). JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah aksi akuisisi marak dilakukan konglomerasi nasional di lantai bursa pada awal paruh kedua 2025. Aksi akuisisi ini diperkirakan dapat menambah pos pendapatan berulang atau recurring income dari grup konglomerasi tersebut. 

Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi memperkirakan aksi akuisisi yang dilakukan sejumlah grup konglomerasi nasional didorong oleh valuasi saham yang tengah mudah dan untuk memperluas ekosistem usaha mereka. 

“Akuisisi dilakukan karena selain valuasi murah, ada upaya ekspansi ekosistem juga untuk meningkatkan sinergi antar bisnis,” kata Wafi, Selasa (22/7/2025).

Menurut Wafi, aksi akuisisi ini akan berdampak pada diversifikasi pendapatan grup konglomerasi. Selain itu, akuisisi juga dapat menambah pos recurring income dan berdampak pada efisiensi, sehingga mendorong pertumbuhan marjin.

Namun, Wafi mengingatkan, apabila ekspansi yang dilakukan salah, maka bisa berdampak pada meningkatnya beban keuangan. 

“Ada risiko overlapping bisnis dan mismatch sinergi juga,” ujar Wafi.

Sebagaimana diketahui, Grup Djarum misalnya, dalam waktu singkat memborong saham PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) dan PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL). 

PT Astra International Tbk. (ASII) juga terpantau terus memperluas jaringan investasinya, baik di sektor logistik melalui PT Mega Manunggal Property Tbk. (MMLP) maupun di sektor layanan kesehatan digital seperti Halodoc. 

Tak ketinggalan, konglomerasi milik Prajogo Pangestu juga sempat masuk ke SSIA. Akhir-akhir ini, Prajogo juga gencar bermanuver membawa anak usaha ke lantai bursa, emisi surat utang, dan konsolidasi.

Adapun dari beberapa konglomerasi yang melakukan akuisisi ini, Wafi menuturkan investor dapat mencermati sejumlah saham yang berada di grup konglomerasi. Saham-saham tersebut seperti BBCA dengan target price Rp9.100, HEAL dengan target harga Rp2.200, dan TPIA dengan target price Rp9.000.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro