Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 dibuka menguat sejalan dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Senin (11/8/2025). Kenaikan ini ditopang oleh saham BRIS, BRPT, BBRI, & ASII.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama Bursa dengan harian Bisnis Indonesia ini naik 0,91% ke level 512,37 hingga pukul 09.02 WIB. Tercatat, 17 saham menguat, 5 terkoreksi, dan 5 stagnan.
Saham dengan kenaikan harga tertinggi dipimpin oleh saham PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) sebesar 3,39% ke Rp244, diikuti saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) yang terapresiasi 2,13% menjadi Rp2.400.
Saham lain yang menguat adalah PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) dengan kenaikan 2,09% menjadi Rp975, sementara saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menguat 2,04% ke Rp3.000 per saham.
Adapun penurunan ditorehkan saham PT Indosat Tbk. (ISAT) yang merosot 2,64% ke Rp2.210, sementara saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) terkoreksi 1,94% menjadi Rp3.030 per saham.
IHSG sendiri naik 0,94% menjadi 7.604,26 sesaat setelah pembukaan. Hari ini, indeks bergerak di level terendah 7.585,80 dan posisi tertingginya 7.610,18.
Baca Juga
Tercatat, sebanyak 283 saham menguat, 142 turun, dan 531 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp13.677 triliun.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memproyeksikan IHSG bergerak di kisaran 7.480–7.680. Kenaikan lanjutan dinilai memerlukan konfirmasi breakout disertai peningkatan volume perdagangan.
Adapun, saham pilihan Phintraco hari ini meliputi PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS), PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL), PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN), PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA), PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI), dan PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA).
Valdy menuturkan bahwa Indeks utama di Wall Street ditutup menguat sepanjang pekan lalu, didorong meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) pada September 2025.
“Penguatan indeks antara lain dipicu oleh meningkatnya ekspektasi akan penurunan suku bunga The Fed pada September mendatang,” ujarnya.
Di dalam negeri, IHSG pekan lalu bergerak berkonsolidasi meskipun dirilis beberapa data ekonomi yang membaik. Sentimen juga ditopang oleh masuknya sejumlah saham ke dalam indeks MSCI pada review kuartalan Agustus 2025.
______________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.