Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asing Ramai Jual Saham dan SRBI, Rupiah Melemah Tipis

Investor asing ramai menjual saham dan SRBI pada Juli 2025, menyebabkan rupiah melemah tipis.
Pegawai menunjukan mata uang dolar AS dan rupiah di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta, Selasa (15/7/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menunjukan mata uang dolar AS dan rupiah di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta, Selasa (15/7/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Investor asing tercatat ramai melakukan aksi jual di pasar saham maupun Sekuritas Rupiah Bank Indonesia atau SRBI pada pekan ketiga Juli 2025, dan memberikan dampak terhadap pelemahan rupiah

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyampaikan bahwa berdasarkan data transaksi 14–17 Juli 2025, nonresiden alias asing tercatat jual neto sebesar Rp10,49 triliun. 

“Terdiri dari jual neto senilai Rp1,91 triliun di pasar saham dan Rp8,95 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp0,38 triliun di pasar SBN [Surat Berharga Negara],” ujarnnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Minggu (20/7/2025). 

Keluarnya modal asing dari pasar keuangan Tanah Air ini menandai tren outflow yang kembali terjadi usai modal asing banjiri instrumen investasi domestik pada akhir Juni dan awal Juli. 

Melihat data setelmen sepanjang tahun ini sampai dengan 17 Juli 2025, nonresiden tercatat jual neto senilai Rp58,01 triliun di pasar saham dan Rp48,07 triliun di SRBI. 

Instrumen yang menjadi pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) alias SBN, menjadi satu-satunya yang mencatatkan alira modal masuk dengan asing yang beli neto senilai Rp59,97 triliun sepanjang tahun ini. 

Sejalan dengan hal tersebut, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 17 Juli 2025 sebesar 73,49 bps, turun dibanding dengan 11 Juli 2025 sebesar 74,23 bps. 

Kinerja aliran modal asing tersebut berdampak pada rupiah yang ditutup pada level (bid) Rp16.325 per dolar AS, pada akhir perdagangan Kamis (17/7/2025). Lebih lemah dari penutupan perdagangan Kamis (10/7/2025) yang senilai Rp16.215 per dolar AS. 

Pelemahan rupiah diikuti dengan penguatan indeks dolar yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF) alias DXY ke level 98,73.

Meski demikian, pada pembukaan perdagangan esok harinya, Jumat (18/7/2025), rupiah dibuka pada level (bid) Rp Rp16.320 per dolar AS.

Adapun mengutip data Bloomberg, rupiah nyatanya semakin perkasa dengan ditutup menguat 44 poin atau 0,27% ke Rp16.296 per dolar AS pada perdagangan Jumat (18/7/2025), seiring melemahnya indeks dolar AS sebesar 0,36% ke 98,37.

Sementara itu, laju tingkat imbal hasil atau yield SBN tenor 10 tahun turun ke level 6,57% pada Kamis (17/7/2025) dan turun tipis ke level 6,56% pada keesokan harinya. 

Bersamaan dengan hal tersebut, imbal hasil surat utang pemerintah AS atau US Treasury justru meningkat ke level 4,451% pada Kamis (17/7/2025).

Menghadapi hal tersebut, Denny menuturkan bahwa Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Salah satunya, Bank Indonesia tercatat telah membeli obligasi pemerintah alias SBN senilai Rp144,9 triliun sepanjang tahun ini hingga 15 Juli 2025, dalam rangka menjaga stabilitas rupiah. 

Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan nilai tukar rupiah stabil didukung komitmen dalam menjaga stabilitas nilai tukar, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik. 

“Strategi ini disertai dengan pembelian SBN di pasar sekunder untuk menjaga stabilitas pasar keuangan,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo beberapa waktu lalu. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro