Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Tergelincir, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah ke Rp16.266,5

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah ke posisi Rp16.266,5 pada perdagangan hari ini, Selasa (15/7/2025).
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan Dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (3/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan Dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (3/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah ke posisi Rp16.266,5 pada perdagangan hari ini, Selasa (15/7/2025). Adapun, greenback juga mengalami pelemahan. 

Mengutip Bloombergrupiah ditutup melemah 16,50 poin atau 0,10% ke level Rp16.266,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS juga melemah 0,11% ke 97,97.

Sementara itu, mata uang di Asia ditutup bervariasi. Won Korea menguat 0,34% bersama rupee India sebesar 0,24%. Sementara itu, yen Jepang dan yuan China masing-masing terkontraksi tipis sebesar 0,01% dan 0,02%. 

Pengamat forex Ibrahim Assuaibi menuturkan bahwa dari sisi eksternal, ketegangan perdagangan semakin meningkat setelah Presiden AS Donald Trump kembali melontarkan ancaman tarif baru menjelang tenggat 1 Agustus mendatang. Adapun target terbaru mencakup Uni Eropa dan Meksiko. 

Sementara itu, sehari sebelumnya, Trump juga mengancam akan mengenakan tarif sekunder sebesar 100% terhadap Rusia jika Presiden Vladimir Putin tidak mencapai kesepakatan damai atas perang di Ukraina dalam 50 hari. 

“Meskipun ancaman tersebut belum memberikan dampak besar terhadap pasar secara keseluruhan, pelaku pasar tetap berhati-hati,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Selasa (15/7/2025). 

Menurutnya, ketidakpastian terkait AS akan mengenakan tarif tinggi terhadap negara-negara yang masih berdagang dengan Rusia telah membuat investor menahan diri untuk tidak mengambil posisi besar. 

Di sisi lain, fokus pasar saat ini tertuju pada rilis data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) AS Juni yang dijadwalkan pada Selasa. Data ini akan menjadi indikator penting terkait dampak tarif terhadap perekonomian domestik. 

Ketua The Fed Jerome Powell memperkirakan tarif baru akan mendorong inflasi lebih tinggi selama musim panas, yang bisa menyebabkan bank sentral menunda penyesuaian kebijakan moneternya hingga akhir tahun.

Dari dalam negeri, kebijakan tarif sebesar 32% oleh Presiden Donald Trump terhadap produk impor dari Indonesia diperkirakan memberikan guncangan besar bagi sektor ekspor, terutama industri furnitur.

“Misalnya produk kursi kayu yang normalnya dijual ke buyer AS US$ 100 per unit, dengan tarif ini harganya bisa naik jadi US$ 120-135 per unit,” ucapnya.

Meski demikian, pelaku industri masih menyimpan optimisme. Sejumlah strategi mitigasi tengah disiapkan, termasuk diplomasi dagang, kolaborasi lintas kementerian, hingga diversifikasi produk ke segmen bernilai tambah lebih tinggi seperti produk kustom, luxury, atau yang berbahan baku berkelanjutan.

Di tengah kondisi ini, Ibrahim memperkirakan bahwa rupiah akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah di kisaran Rp16.260-Rp16.300 per dolar AS pada perdagangan besok, Rabu (16/7/2025). 

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper