Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas turun tipis setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan tarif baru sebesar 25% terhadap barang asal Jepang dan Korea Selatan yang mulai berlaku pada 1 Agustus 2025.
Pengumuman tersebut mendorong minat terhadap aset safe haven, meski penguatan dolar AS tetap menekan harga logam mulia.
Melansir Reuters pada Selasa (8/7/2025), harga emas di pasar spot yang sempat ambles lebih dari 1% akibat penguatan dolar AS, berhasil bangkit dan hanya terkoreksi tipis 0,1% menjadi US$3.332,62 per troy ounce. Sementara itu, harga berjangka emas AS terpantau nyaris stagnan di posisi US$3.342,80.
Dolar AS menguat 0,4% terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang selain dolar.
Analis logam mulia independen Tai Wong mengatakan harga emas mulai naik tipis sebagai respons atas tarif 25% Trump terhadap Korea dan Jepang .
"Namun, instrumen lainnya justru bereaksi sebaliknya. Pasar saham mulai melemah," ujarnya.
Baca Juga
Indeks saham utama AS memang mengalami tekanan setelah pengumuman tarif Trump, seiring investor menanti langkah selanjutnya dari Gedung Putih dalam agenda negosiasi dagang global.
Pasar juga mencermati risalah rapat terakhir The Fed dan jadwal pidato sejumlah pejabat bank sentral AS pekan ini, yang diperkirakan akan memberi petunjuk arah kebijakan moneter selanjutnya.
Sementara itu, dari Asia, bank sentral China (People’s Bank of China/PBOC) dilaporkan kembali menambah cadangan emasnya pada Juni untuk bulan kedelapan berturut-turut, berdasarkan data resmi yang dirilis Senin.
“PBOC secara aktif mendiversifikasi cadangan devisanya, dan peningkatan ketidakpastian serta risiko geopolitik kemungkinan akan mempercepat langkah tersebut,” kata analis OANDA, Zain Vawda.
Bank of America dalam riset terpisah juga menyebut bahwa bank sentral global terus membeli emas untuk mendiversifikasi cadangan devisa, mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS, serta sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Bank ini memproyeksikan tren tersebut akan berlanjut.
Untuk logam mulia lainnya, harga perak turun 0,5% ke US$36,72 per ounce, platinum melemah 1,9% ke US$1.365,56, dan paladium terjun 2,5% ke US$1.106,96 per troy ounce.