Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Cetak Rekor Tertinggi, The Fed dan Data Ekonomi jadi Fokus Pekan Ini

Bursa saham Amerika Serikat (AS) mencatatkan kenaikan sepanjang pekan lalu seiring dengan tercapainya kesepakatan dagang.
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa saham Amerika Serikat (AS) mencatatkan kenaikan sepanjang pekan lalu seiring dengan tercapainya kesepakatan dagang dan data ekonomi yang memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS.

Melansir Reuters, Senin (30/6/2025), indeks S&P 500 menguat 3,42% sepanjang perdagangan 23–27 Juni 2025, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 3,89% dan Nasdaq reli 4,17% dalam sepekan.

Adapun, pada perdagangan Jumat (28/6/2025) pekan lalu, indeks S&P 500 dan Nasdaq berhasil mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high. Tercatat, indeks S&P 500 menguat 32,05 poin atau 0,52% ke 6.173,07, sedangkan Nasdaq Composite ditutup naik 105,55 poin atau 0,52% ke 20.273,46.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 432,43 poin atau 1,00% ke level 43.819,27.

Chuck Carlson, CEO Horizon Investment Services Indiana menyebut pasar saham menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Investor sedang menunggangi momentum dan mencari titik tembus (breakout).

"Mereka tak ingin tertinggal. Banyak investor sudah terlewatkan reli ini, dan sekarang S&P 500 hampir menembus level tertingginya," tambahnya.

Dari sisi data ekonomi, laporan Personal Consumption Expenditures (PCE) Departemen Perdagangan AS menunjukkan bahwa pendapatan dan belanja konsumen mengalami kontraksi tak terduga pada Mei. Meski dampak tarif belum tercermin dalam inflasi, laju kenaikan harga masih berada di atas target tahunan The Fed sebesar 2%.

Sementara itu, survei terpisah dari University of Michigan menunjukkan bahwa sentimen konsumen membaik pada Juni, meski masih berada di bawah level optimistis yang tercatat setelah pemilu Desember lalu.

Ramalan Gerak Wall Street Pekan Ini

Perhatian investor pada pekan ini diprediksi akan tertuju ke Washington. Presiden AS Donald Trump mendorong Partai Republik untuk segera meloloskan RUU besar mengenai pemotongan pajak dan peningkatan belanja sebelum 4 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan AS.

Investor juga akan mencermati data ketenagakerjaan bulanan yang dijadwalkan rilis Kamis (3/7/2025). Pasar saham AS akan tutup pada Jumat (4/7/2025) karena libur nasional.

Indeks kejutan ekonomi AS milik Citigroup menunjukkan kecenderungan pelemahan, menandakan bahwa data ekonomi terbaru cenderung meleset dari ekspektasi analis Wall Street.

“Setelah data Mei yang melemah, data Juni akan benar-benar mendapat perhatian besar. Jika data memburuk, itu bisa mengguncang pasar," kata Matthew Miskin, Co-Chief Investment Strategist Manulife John Hancock Investments dikutip dari Reuters, Senin (30/6/2025).

Berdasarkan survei Reuters, ekonomi AS diperkirakan hanya menambah 110.000 lapangan kerja sepanjang Juni, melambat dibandingkan 139.000 pada Mei. Data terakhir juga menunjukkan jumlah klaim awal tunjangan pengangguran menurun, tetapi tingkat pengangguran berpotensi naik jika pencari kerja kesulitan memperoleh pekerjaan baru.

Brent Schutte, Chief Investment Officer di Northwestern Mutual Wealth Management mengatakan, pasar tenaga kerja akan menjadi perhatian utama dalam beberapa pekan ke depan.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper