Bisnis.com, JAKARTA — PT Medco Energi InternasionalTbk. (MEDC) mendapatkan penghargaan Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2025 untuk kategori minyak dan gas.
Emiten milik keluarga Panigoro itu meraup penghargaan BIA 2025 mengungguli sejumlah nominasi di kategori minyak dan gas seperti PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) hingga PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS).
Tak heran, sebab MEDC telah mencatatkan kinerja bisnis yang bertumbuh. Sepanjang 2024, MEDC mencatat laba bersih sebesar US$367 juta. Torehan laba bersih itu naik 10,99% secara tahunan (year on year/yoy) dari capaian sepanjang 2023 di level US$330,67 juta.
Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan MEDC pun naik 6,66% yoy menjadi US$2,39 miliar pada 2024, dibandingkan US$2,24 miliar pada 2023.
Baca Juga : Bisnis Indonesia Award 2025: Ketidakpastian Bukan Hambatan, tapi Katalis Inovasi dan Strategi |
---|
Produksi migas MEDC sepanjang 2024 mencapai 152 mboepd, didorong oleh peningkatan penyaluran gas dari aset Sumatera Selatan dan Corridor. Biaya produksi stabil di level US$8,2 per boe.
Di sisi lain, MEDC mencatat penjualan listrik mencapai 4.108 GWh, dengan 20% berasal dari sumber energi terbarukan.
MEDC mencatatkan aset yang naik 6,14% menjadi US$7,92 miliar pada 2024. Lalu, liabilitas naik 2,48% menjadi US$5,57 miliar. Sementara, ekuitas perseroan naik 15,95% yoy menjadi US$2,35 miliar per Desember 2024.
Adapun, Bisnis Indonesia Awards atau BIA merupakan kegiatan tahunan dari Bisnis Indonesia Group untuk mengapresiasi para pelaku bisnis dengan kinerja ciamik.
BIA 2025 merupakan pelaksanaan ke-23, sejak pertama kali Bisnis Indonesia menyelenggarakannya pada 2002.
Tema yang telah ditetapkan untuk 2025 yaitu Resilience Towards Uncertainty. Tema tersebut diterjemahkan sebagai kemampuan perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangan secara konsisten, meskipun dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi dan pasar dengan menunjukkan stabilitas pertumbuhan dan kinerja keuangan yang andal.
Secara umum, seleksi penjurian BIA 2025 terdiri dari dua tahap yaitu seleksi kuantitatif dan kualitatif. Para nominasi penerima award yakni perusahaan emiten dan perbankan yang lolos dari setiap kategori dari tahapan kuantitatif akan diajukan ke tahap kualitatif.
Terdapat sejumlah juri BIA 2025 di antaranya Menteri Komunikasi & Informatika Tahun 2014 - 2019 Rudiantara, Ketua Dewan Komisioner OJK 2017-2022 Wimboh Santoso, Wakil Menteri Keuangan 2014-2019 Mardiasmo, Ekonom Senior, Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan Tahun 2001-2010 Raden Pardede, dan Presiden Direktur PT Jurnalindo Aksara Grafika Lulu Terianto.