Bisnis.com, JAKARTA — Emiten energi dan migas keluarga Panigoro, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) telah menghabiskan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) senilai US$193 juta sepanjang semester I/2025 untuk proyek migas dan pembangkit listrik.
Sebagai informasi, MEDC menyiapkan capex sebesar US$400 juta untuk produksi minyak dan gas (migas), dan capex sebesar US$30 juta untuk produksi listrik.
"Belanja modal sebesar US$193 juta sebagian besar digunakan untuk pengeboran di Blok 60 Oman, proyek pengembangan di Blok B Laut Natuna Selatan dan Blok Corridor, serta untuk penyelesaian proyek Ijen Geothermal Tahap-1 dan PLTS Bali Timur di Medco Power," tulis manajemen Medco dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (6/8/2025).
Dengan demikian, MEDC masih menyisakan anggaran capex senilai US$237 juta untuk dibelanjakan pada semester II/2025.
Di sisi kinerja operasional, realisasi produksi minyak dan gas Medco tercatat sebesar 143 mboepd, sedikit di bawah target dan turun 7% secara year-on-year (YoY).
Penurunan ini terutama disebabkan oleh permintaan gas musiman yang rendah serta pemeliharaan terjadwal di Senoro. Adapun, biaya tunai per unit selama periode tersebut tercatat US$8,5 per barel oil equivalent (boe).
Untuk menggenjot produksi dalam paruh kedua 2025 ini, perusahaan mengharapkan kontribusi produksi minyak dan gas dari Lapangan Forel dan Terubuk di Natuna, ekspansi LTR Corridor, Senoro fase 2, pengeboran sumur pengembangan Suban, serta ekspansi fasilitas Bisat-C.
Selain itu, beberapa upaya MEDC mendongkrak produksi minyak dan gas antara lain adalah akuisisi yang menambah 24% partisipasi kepemilikan Repsol di PSC Corridor yang telah selesai pada 28 Juli lalu.
Kemudian penandatanganan perjanjian swap gas domestik multi-pihak pada bulan Mei untuk meningkatkan pasokan gas domestik pada semester II/2025, serta melakukan penemuan eksplorasi komersial di sumur West Kalabau-1, Blok Rimau, dengan target produksi minyak pertama pada 2026.
Terakhir, MEDC juga telah menyelesaikan survei seismik 3D secara luas di lapangan Rebonjaro dan Sumpal di Corridor, yang akan mendukung kegiatan pengeboran dan pengembangan baru pada 2026.
Di sektor kelistrikan, MEDC merealisasikan penjualan listrik sebesar 1.994 GWh dalam semester I/2025. Capaian itu sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 2.003 GWh pada semester I/2024.
"Kontraksi ini disebabkan oleh pemeliharaan terjadwal di PLTGU Riau (Riau IPP), gempa bumi di dekat fasilitas panas bumi Sarulla, serta banjir di PLTS Sumbawa."
Namun, dampak dari kejadian-kejadian tersebut sebagian diimbangi oleh mulainya operasi proyek Ijen Geothermal Tahap 1 (35 MW) pada Februari dan commissioning proyek PLTS Bali Timur (25 MWp) pada Juni.
CEO Medco Energi Roberto Lorato mengatakan kinerja semester pertama 2025 yang ditorehkan perusahaan masih menunjukkan ketahanan finansial, meskipun terjadi penurunan harga minyak yang signifikan dari tahun ke tahun.
"Kami memasuki paruh kedua tahun 2025 dengan akuisisi yang akrektif atas tambahan 24% hak partisipasi di koridor PSC dan kontribusi tambahan dari beberapa proyek minyak dan gas dan kelistrikan baru," kata Roberto dalam rilis resmi.