Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel-Iran, Dolar AS Lesu

Nilai tukar dolar AS melemah pada perdagangan Selasa (24/6) setelah Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran.
Karyawan memperlihatkan mata uang Rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Selasa (12/11/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memperlihatkan mata uang Rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Selasa (12/11/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar dolar AS melemah pada perdagangan Selasa (24/6/2025) setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran. 

Kabar tersebut disambut positif oleh pelaku pasar dan mendorong reli aset berisiko di berbagai pasar global.

Melansir Reuters, dolar AS yang pekan lalu sempat menguat karena permintaan aset safe haven, kini melemah setelah kabar gencatan senjata tersebut.

Terhadap yen Jepang, dolar AS turun 0,21% ke level 145,79. Sementara itu, euro menguat 0,21% menjadi US$1,1602 dan poundsterling naik 0,18% ke US$1,3551.

Trump menyampaikan bahwa gencatan senjata total dan menyeluruh antara Israel dan Iran akan segera diberlakukan untuk mengakhiri konflik bersenjata yang telah berlangsung selama 12 hari. Pernyataan ini muncul tak lama setelah kedua pihak saling melontarkan ancaman serangan lanjutan.

Pernyataan Trump di platform Truth Social muncul setelah Iran meluncurkan serangan rudal ke pangkalan udara AS di Qatar pada Senin. Serangan tersebut tidak menimbulkan korban dan oleh Trump disebut sebagai respon lemah terhadap serangan-serangan AS sebelumnya. 

Seorang pejabat Iran dan Qatar mengonfirmasi bahwa Teheran telah menyetujui gencatan senjata. Sementara itu, saluran televisi Israel, Channel 12, melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sepakat untuk melakukan gencatan senjata dalam percakapan dengan Trump, dengan syarat Iran menghentikan serangannya. 

Tekanan terhadap dolar AS juga datang dari pernyataan dovish anggota Dewan Gubernur The Fed, Michelle Bowman, yang menyatakan bahwa bank sentral AS sebaiknya mulai mempertimbangkan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.

Pandangan Bowman tersebut juga sejalan dengan pernyataan Gubernur The Fed Christopher Waller, yang dalam wawancara televisi pekan lalu menyebut kemungkinan mempertimbangkan pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan depan.

Analis Pasar IG, Tony Sycamore menuturkan, ada perbedaan pandangan yang semakin mencolok di antara anggota dewan The Fed menjelang kesaksian Ketua The Fed Jerome Powell. 

“Peluang pemangkasan suku bunga pada Juli tampaknya masih diremehkan. Menurut saya, peluangnya seharusnya lebih tinggi," katanya. 

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, pasar kini memprediksi peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada Juli sebesar sekitar 20%, naik dari 14,5% sehari sebelumnya.

Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan memberikan kesaksian di hadapan Kongres AS pada Selasa dan Rabu waktu setempat, dengan fokus utama pasar pada arah kebijakan suku bunga AS ke depan.

Adapun, mata uang yang sensitif terhadap risiko, seperti dolar Australia, terdorong naik dan terakhir diperdagangkan menguat 0,35% di posisi US$0,6483. Dolar Selandia Baru juga menguat 0,37% menjadi US$0,5998.

Rodrigo Catril, Ahli Strategi Valas Senior di National Australia Bank menuturkan, hal ini jelas kabar positif bagi sentimen aset berisiko. 

"Namun, kita masih perlu menunggu rincian lebih lanjut terkait isi kesepakatan ini, seperti apa syarat-syaratnya dan apakah ini bisa mengarah ke perdamaian jangka panjang," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper