Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 24 Juni 2025

Nilai tukar rupiah ditutup melemah ke posisi Rp16.492 per dolar AS pada penutupan perdagangan Senin (23/6/2025).
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu cabang PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) di Jakarta, Senin (16/6/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu cabang PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) di Jakarta, Senin (16/6/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah ke posisi Rp16.492 pada penutupan perdagangan Senin (23/6/2025). Sementara itu, dolas AS melonjak di tengah eskalasi perang antara Iran—Israel. 

Dilansir dari Bloomberg, rupiah ditutup melemah sebesar 95,50 poin atau 0,58% menuju level Rp16.492 per dolar AS. Di sisi lain, dolar AS menguat 0,32% ke 99,02.

Di negara Asia lainnya,  dolar AS perkasa terhadap mayoritas mata uang Asia. Yen Jepang terkontraksi 0,88% bersama won Korea sebesar 0,83%. Selain itu, yuan China dan ringgit Malaysia turut terkoreksi masing-masing 0,05% dan 0,81%.

Pengamat Mata Uang dan Komoditas Ibrahim Assuaibi menerangkan, penguatan dolar AS tidak terlepas dari kondisi perang yang terjadi di Timur Tengah. Teranyar, AS telah secara resmi turut serta di dalam perang tersebut.

Ibrahim menilai, salah satu dampak dari perang tersebut adalah penutupan Selat Hormuz, yang akan berpengaruh negatif terhadap kondisi perekonomian di negara-negara Eropa dan Asia. 

“Blokade di selat tersebut akan sangat mengganggu pengiriman minyak dan gas ke beberapa wilayah Asia dan Eropa, yang dapat menyebabkan gangguan ekonomi yang lebih besar di kawasan tersebut,” katanya dalam riset, Senin (23/6/2025).

Selain itu, pasar juga tengah merespon secara negatif perang Israel—Iran. Terlebih, setelah AS secara resmi turut serta di dalam perang tersebut. Ibrahim menilai, perang yang terjadi di Timur Tengah bakal membuat pasokan minyak global terancam.

Terlebih bagi Indonesia yang notabene masih melakukan impor terhadap minyak dari Timur Tengah. Hal ini bakal mengancam stabilitas ekonomi negara akibat potensi lonjakan harga minyak.

”Indonesia  bukan lagi eksportir minyak bersih, sehingga setiap kenaikan harga minyak mentah secara langsung berdampak pada biaya impor dan tekanan terhadap neraca perdagangan,” tambahnya.

Pelemahan rupiah yang disertai meningkatnya harga minyak dunia dinilai bakal memberikan implifikasi fiskal yang serius bagi negara. Pasalnya, saat harga minyak menguat dan rupiah tidak berdaya di hadapan dolar AS, harga bahan bakar minyak (BBM) akan turut melonjak.

12:03 WIB
Rupiah Terangkat

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah mengalami kenaikan 0,75% ke level Rp16.369 per dolar AS pada pukul 12.04 WIB.

Sedangkan indeks dolar AS terpantau melemah 0,31% menjadi 98,10.

09:23 WIB
Rupiah Dibuka Menguat

Mengutip data Bloomberg pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka menguat 0,70% ke Rp16.377 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS melemah 0,18% ke 98,24. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper