Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 7.791,7 pada perdagangan hari ini, Selasa (12/8/2025). Sejumlah saham seperti bank jumbo BBCA, BMRI hingga BBRI kompak melonjak sore ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan penguatan sebesar 2,44% ke level 7.791,7. IHSG dibuka di level 7.666,09 pada perdagangan hari ini.
IHSG berada di level terendah 7.646,91 dan mencatatkan level tertinggi sepanjang perdagangan hari ini di level 7.800,83.
IHSG ditutup dengan nilai transaksi yang diperdagangkan mencapai Rp19,57 triliun, volume transaksi 29,6 miliar lembar, dan frekuensi transaksi 2,21 juta kali. Adapun, market cap pasar modal Indonesia mencapai Rp14.013 triliun.
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 406 saham menguat, 264 saham melemah, dan 286 saham tak beranjak atau stagnan.
Deretan saham dengan nilai transaksi tinggi mencatatkan penguatan harga pada perdagangan hari ini. Saham bank jumbo misalnya kompak kinclong.
Baca Juga
Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) naik 6,3%, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 3,51%, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) naik 4,03%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) naik 3,81%.
Deretan saham di sektor lainnya dengan transaksi tinggi juga bergerak menguat. Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menanjak 4%, PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) menguat 6,35%, dan PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) melonjak 18,01%.
Terdapat sejumlah saham dengan kinerja paling kinclong atau top gainers. Harga saham PT Trimuda Nuansa Citra Tbk. (TNCA) melonjak 34,78%, PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKKH) menguat 34,62%, serta PT PP Presisi Tbk. (PPRE) naik 13,18%.
Terdapat pula deretan saham yang mencatatkan kinerja harga paling jeblok atau top losers. Harga saham PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA) jeblok 14,71%, PT Estika Tata Tiara Tbk. (BEEF) turun 10,59%, dan PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT) turun 9,34%.
Pada perdagangan sebelumnya, Rabu (11/8/2025), IHSG mencatatkan penguatan sebesar 0,96% ke level 7.605,92.
Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan dimasukkannya beberapa saham domestik ke dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) masih menjadi sentimen positif bagi IHSG.
Sementara itu, data retail sales domestik per Juni 2025 tercatat tumbuh 1,3% secara tahunan (year on year/yoy), melambat dari 1,9% yoy di Mei 2025. Meskipun demikian, kenaikan pada Juni ini menandakan pertumbuhan retail sales selama dua bulan berturut-turut secara tahunan.
Dari global, investor akan menantikan data tingkat pengangguran di Inggris periode Juni 2025 yang diperkirakan stabil di kisaran 4,7%. Investor juga menantikan data inflasi CPI AS per Juli yang diperkirakan naik menjadi 2,8% yoy dari 2,7% di Juni 2025.
Untuk inflasi inti diperkirakan naik menjadi 3% dari 2,9% di Juni 2025. Tren inflasi AS yang cenderung meningkat sejak Juni 2025 diperkirakan berpotensi menjadi faktor negatif di tengah penantian pasar akan penurunan suku bunga The Fed.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.