Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak enam perusahaan tengah memasuki tahap penawaran awal atau book building dalam rangka penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan data dari platform e-IPO, seluruh calon emiten menjalankan proses bookbuilding sepanjang pekan ini dengan tenggat akhir antara 24 hingga 25 Juni 2025.
Calon emiten yang menjalani proses tersebut berasal dari berbagai sektor, mulai dari logistik, kesehatan, bahan dasar, keuangan, hingga infrastruktur.
Apabila diakumulasi, enam calon emiten yang sedang menggelar penawaran awal IPO membidik dana IPO maksimal Rp3,16 triliun.
Salah satu paling menarik adalah PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) yang menawarkan saham dalam jumlah besar yakni 124,8 juta lot dengan rentang harga Rp170–Rp190. Alhasil, dana yang berpotensi diraup mencapai Rp2,13 triliun hingga Rp2,37 triliun. Masa book building CDIA berlangsung hingga 24 Juni 2025.
Presiden Direktur Chandra Daya Investasi Fransiskus Ruly Aryawan, mengatakan bahwa CDI Group hadir untuk menjawab kebutuhan infrastruktur yang semakin kompleks di tengah pertumbuhan industri dan regional.
Dengan kepemilikan aset strategis dan lokasi yang berada di jantung kawasan industri terbesar di Indonesia, dia menyatakan CDIA akan menyediakan solusi infrastruktur yang andal, tangguh dan mendukung transformasi industri masa depan.
“Melalui penawaran umum perdana ini, kami ingin memperkuat posisi sebagai mitra pertumbuhan bagi industri, serta membuka peluang kolaborasi yang mampu mendorong pengembangan jangka panjang dan bernilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya dalam keterangan resmi, pekan lalu.
Sementara itu, dari sektor logistik, PT Trimitra Trans Persada Tbk. (BLOG) menawarkan 5,63 juta lot saham dengan rentang harga Rp240–Rp270 per saham.
Dengan target dana Rp152,08 miliar, BLOG akan menggunakan dana IPO untuk setoran modal kepada entitas anak, PT Simpan Sini Aja (SSA) guna membiayai pembangunan tiga gudang pendingin di Tangerang, Pontianak, dan Makassar.
Sisanya, atau sekitar 33% dari dana IPO akan digunakan perseroan untuk membeli 75 hingga 100 unit kendaraan logistik dengan spesifikasi light truck.
Dari sektor bahan dasar, PT Asia Pramulia Tbk. (ASPR) menggelar book building dengan harga Rp118–Rp124 per saham dan menawarkan 8,12 juta lot saham. Target dana yang berpotensi diraih mencapai Rp95,82 miliar-Rp100,69 miliar.
Adapun, PT Diastika Biotekindo Tbk. (CHEK) dari sektor kesehatan menetapkan kisaran harga Rp120–Rp140 untuk jumlah saham yang ditawarkan 8,15 juta lot, sehingga potensi dana di rentang Rp97,80 miliar hingga Rp114,10 miliar.
Sektor keuangan turut diramaikan oleh PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN), calon emiten yang beroperasi di bidang kripto dan teknologi finansial. COIN menawarkan lebih dari 22 juta lot saham dengan harga Rp100–Rp105 per saham.
Dengan jumlah dan harga penawaran awal yang ditetapkan, perseroan berpeluang meraih dana segar sebesar Rp220,59 miliar hingga Rp231,62 miliar.
Adapun, PT Pancaran Samudera Transport Tbk. (PSAT), yang juga berasal dari sektor logistik, menjalankan penawaran awal di kisaran harga Rp850–Rp900 per saham, dengan jumlah saham yang ditawarkan mencapai 2,22 juta lot.
Seluruh proses bookbuilding dijadwalkan berakhir pada 25 Juni 2025, kecuali CDIA yang ditutup pada 24 Juni. Setelah periode ini, calon emiten akan melanjutkan ke tahap penawaran umum, penjatahan saham, dan pencatatan saham di BEI.
Berikut estimasi perolehan dana IPO dari 6 calon emiten:
No. |
Emiten (Kode) | Jumlah Saham | Harga (Rp) | Estimasi Dana (Rp) |
1 | CDIA | 12.482.937.500 | 170–190 | Rp2,12 triliun – Rp2,37 triliun |
2 | COIN | 2.205.882.400 | 100–105 | Rp220,59 miliar – Rp231,62 miliar |
3 | BLOG | 563.247.900 | 240–270 | Rp135,18 miliar – Rp152,08 miliar |
4 | CHEK | 815.000.000 | 120–140 | Rp97,80 miliar – Rp114,10 miliar |
5 | ASPR | 812.000.000 | 118–124 | Rp95,82 miliar – Rp100,69 miliar |
6 | PSAT | 222.353.000 | 850–900 | Rp189 miliar – Rp200,12 miliar |
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.