Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Segini Sumbangan Anak Usaha ke Kinerja Bank BUMN 2024

Berikut ulasan kinerja dan kontribusi anak usaha ke bank-bank BUMN sepanjang 2024.
Logo Bank BUMN (BBRI, BBNI, BBTN, BMRI). Dok Istimewa
Logo Bank BUMN (BBRI, BBNI, BBTN, BMRI). Dok Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Bank-bank BUMN sepanjang 2024 masih membukukan laba dengan kinerja yang beragam. Tiga di antara bank pelat merah masih melaporkan pertumbuhan laba, sementara satu bank mengalami koreksi. Lalu, bagaimana dengan kinerja dan kontribusi anak usaha ke bank-bank BUMN pada 2024? Berikut ulasannya.

Sepanjang tahun lalu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatatkan pertumbuhan laba, meskipun tidak setinggi pada 2023. Sementara itu, laba PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mengalami penurunan sepanjang 2024.

Dilansir dari laporan keuangan, BRI membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp60,64 triliun pada 2024. Capaian laba konsolidasi ini terdiri dari laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp60,15 triliun, serta laba untuk kepentingan nonpengendali Rp488,92 miliar. Jika dibandingkan dengan laba bersih pada 2023 yang senilai Rp60,42 triliun, terdapat kenaikan sebesar 0,4% secara tahunan (year on year/YoY).

Berdasarkan presentasi perusahaan, BRI memiliki 10 anak perusahaan, yaitu Pegadaian, PNM, BRI Life, Bank Raya, BRI Finance, BRI Insurance, BRI Ventures, BRI Danareksa Sekuritas, BRI Manajemen Investasi, dan BRI Global Financial Services.

Sepanjang 2024, kesepuluh anak usaha BBRI tersebut membukukan laba bersih Rp8,9 triliun atau naik 22,3% YoY. "Anak perusahaan berkontribusi 14,7% ke laba bersih konsolidasi," tulis manajemen BRI.

Sementara itu, penyaluran kredit dan pembiayaan anak usaha BRI naik 15,1% YoY menjadi Rp149 triliun dari Rp129,5 triliun. Adapun, aset anak usaha BBRI naik 14,6% YoY menjadi Rp216,5 triliun.

Anak usaha Bank Mandiri juga ikut berkontribusi dalam raihan laba bersih sepanjang 2024. Raihan laba dan aset anak perusahaan perseroan dilaporkan meningkat pada tahun lalu.

Segini Sumbangan Anak Usaha ke Kinerja Bank BUMN 2024

Gedung Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas/Bisnis-Annisa S. Rini

Sebagai informasi, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih konsolidasi senilai Rp55,8 triliun pada akhir tahun 2024 atau naik 1,31% secara tahunan (YoY).

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan capaian kinerja perseroan sepanjang tahun lalu tidak terlepas dari kontribusi anak usaha.

"Secara konsolidasi, anak usaha Bank Mandiri mencatatkan laba bersih senilai Rp11,8 triliun, tumbuh 9,28% secara tahunan pada 2024," ujarnya dalam Paparan Publik Laporan Keuangan Triwulan IV/2024 di Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Dari presentasi perseroan, anak usaha dengan kontribusi terbesar yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI), di mana Bank Mandiri mengenggam kepemilikan saham sebesar 51,5%.

Sejalan dengan pertumbuhan laba, anak usaha Bank Mandiri juga mencatatkan aset sebesar 13,5% YoY sepanjang tahun lalu senilai total Rp581,32 triliun dari 2023 yang senilai Rp511,97 triliun. Sementara, kredit anak usaha tumbuh 12,2% YoY.

Dari sisi aset, BSI menjadi anak usaha BMRI terbesar, diikuti oleh Bank Mandiri Taspen, AXA Mandiri Financial Services, dan Mandiri Tunas Finance.

Secara rinci, anak usaha Bank Mandiri terdiri dari Mandiri Sekuritas (jasa dan layanan pasar modal), Bank Syariah Indonesia (perbankan syariah), Bank Mandiri Taspen/Mantap (kredit UMKM), dan AXA-Mandiri Financial Services (asuransi jiwa).

Lalu Mandiri Tunas Finance dan Mandiri Utama Finance (jasa pembiayaan), Mandiri International Remittance (remitansi), Mandiri Europe (treasury & financial institution), dan Mandiri Capital Indonesia (pembiayaan modal ventura).

Sementara, anak usaha BNI membukukan laba bersih senilai Rp568,7 miliar, naik 31,1% YoY dari tahun sebelumnya yang senilai Rp433,7 miliar. Total kontribusi anak usaha terhadap BNI, yang terdiri dari laba bersih, pendapatan non-bunga (fee income) dan investasi saham sebesar Rp2,67 triliun, naik 20,1% YoY dari Rp2,23 triliun pada 2023.

Dari sisi aset, anak usaha BNI membukukan kenaikan 14,8% YoY dari Rp46,4 triliun menjadi Rp53,3 triliun. Sebagai informasi, anak usaha BNI terdiri dari BNI Finance, BNI Sekuritas, BNI Life, BNI Remittance, Hibank, dan BNI Ventures.

Adapun, berdasarkan laporan tahunan, BTN saat ini tidak memiliki anak usaha. Bank spesialis kredit perumahan ini membukukan laba bersih senilai Rp3 triliun dengan aset Rp469,61 triliun.

Sebagai informasi, pada 2023 BTN meraih laba bersih senilai Rp3,5 triliun. Dengan demikian, terdapat penurunan laba sebesar 14,1% YoY. Adapun, aset pada tahun lalu itu tumbuh 7% YoY dari Rp438,75 triliun.

Dari sisi intermediasi, BTN membukukan penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp357,97 triliun atau tumbuh sebesar 7,3% secara tahunan (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp333,69 triliun.

Kualitas penyaluran kredit BTN juga dijaga dengan penerapan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko, sehingga rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross tercatat pada level 3,16% dan diyakini akan terus menurun ke level di bawah 3% pada 2025.

Di sisi perolehan dana masyarakat, pada 2024 BTN membukukan pertumbuhan DPK sebesar 9,1% yoy menjadi Rp381,67 triliun dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp349,93 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper