Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) memulai pembangunan proyek Menara Mandiri Area Kendari dengan nilai kontrak Rp219,5 miliar.
Peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek tersebut dilaksanakan pada Minggu (16/3/2025). Proyek Menara Mandiri Area Kendari dibangun di atas lahan seluas 3.196 m2, dengan total luas bangunan mencapai 14.898 m2.
Direktur Utama Wika Gedung Hadian Pramudita menyampaikan groundbreaking tersebut menjadi tonggak penting bagi perseroan dalam merealisasikan bangunan yang tidak hanya memiliki nilai estetika tinggi, tetapi juga mengusung prinsip keberlanjutan dan efisiensi energi.
Lingkup pekerjaan yang digarap WEGE dalam proyek Menara Mandiri Kendari dengan nilai kontrak Rp219,5 miliar itu ialah rancang dan bangun (design and build) yang mengusung konsep ramah lingkungan dan memiliki ruang terbuka hijau di setiap lantainya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Darmawan Junaidi menyampaikan Menara Mandiri Kendari dirancang lebih mengedepankan konsep keberlanjutan serta konstruksi hijau yang bersertifikasi platinum.
“Hal ini juga yang menjadi perhatian Kami untuk menjadikan Menara Mandiri Kendari yang ramah lingkungan dengan didukung oleh teknologi perbankan yang lebih modern dan terintegrasi serta diharapkan mampu meningkatkan aksesibilitas nasabah serta memperkuat kepercayaan pelaku usaha terhadap solusi finansial Bank Mandiri,” jelas Darmawan.
Pada 2025, WEGE menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp3,58 triliun. Target tersebut naik sebesar 34,43% dari realisasi Rp2,66 triliun sepanjang 2024. Menurut Hadian, mayoritas target WEGE direncanakan berasal dari pemerintah sebesar 59,2%, BUMN 20,7%, dan swasta sekitar 20,1%.
Dari komposisi target kontrak baru tersebut secara mayoritas berasal dari eksternal. Hal itu dinilai menunjukkan bahwa bisnis WEGE independen dan tidak bergantung pada WIKA Group.
Untuk tipe proyek yang disasar, WEGE menargetkan kontribusi terbesar dari perkantoran sebesar 44,4%. Selanjutnya, fasilitas publik diproyeksikan berkontribusi sebesar 38,8%, serta hunian sebesar 16,8%.
“WEGE menargetkan penjualan mencapai Rp4,4 triliun pada 2025. Sementara laba bersih ditargetkan menembus Rp46 miliar,” imbuhnya.
Hadian menambahkan WEGE melihat peluang strategis untuk mendukung program pemerintah 3 Juta Rumah, yang bertujuan menyediakan hunian berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat. Selain itu, WEGE juga berkomitmen mendukung penguatan ketahanan pangan dan pengembangan pariwisata lokal melalui inovasi produk Modular WEGE.