Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GOTO Akumulasi Kerugian Rp214,7 Triliun hingga 30 Juni 2025

GOTO mencatat akumulasi kerugian Rp214,7 triliun hingga 30 Juni 2025, namun optimis dengan pertumbuhan profitabilitas melalui strategi teknologi dan layanan on-demand.
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Ringkasan Berita
  • GOTO mencatat akumulasi kerugian sebesar Rp214,7 triliun hingga 30 Juni 2025, meskipun ada penyusutan rugi bersih menjadi Rp742 miliar pada semester I/2025.
  • Manajemen GOTO menekankan pentingnya ekosistem unik dan sinergi bisnis untuk meningkatkan profitabilitas, dengan fokus pada teknologi dan on-demand services.
  • Pendapatan GOTO meningkat menjadi Rp8,55 triliun pada semester I/2025, didorong oleh jasa pengiriman, imbalan jasa, dan pinjaman, meskipun masih menghadapi tantangan kerugian akumulatif.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menyampaikan akumulasi kerugian sebesar Rp214,7 triliun hingga 30 Juni 2025.

Melansir laporan keuangannya, GOTO menyampaikan pada 30 Juni 2025, Grup mencatatkan total akumulasi rugi sebesar Rp214,72 triliun. Sementara itu, pada 31 Desember 2024, GOTO mencatat total akumulasi rugi senilai Rp214,11 triliun.

Manajemen GOTO mengatakan grup memiliki ekosistem yang unik dengan efek jaringan yang kuat, didukung oleh puluhan juta pelanggan yang terdiri dari konsumen, pedagang, dan mitra-pengemudi.

“Grup memanfaatkan sinergi dari segmen-segmen bisnisnya dan mitra-mitra strategisnya untuk mendorong kemajuan pelanggannya,” tulis manajemen dalam laporan keuangan.

Selama 2024, lanjut manajemen, GOTO telah melakukan peningkatan signifikan pada profitabilitas grup dan mencapai panduan profitabilitas grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024, didorong oleh pertumbuhan pendapatan, manajemen biaya, dan pertumbuhan produk dalam ekosistem.

Sebagai tambahan, kata manajemen, ke depannya profitabilitas Grup akan didukung oleh hasil dari kemitraan strategis Grup di segmen E-commerce. Adapun strategi GOTO ke depannya dibagi dalam dua prioritas, yaitu teknologi dan on-demand services.

Di segmen teknologi keuangan, GOTO ingin meningkatkan jumlah pengguna sekaligus terus meningkatkan buku pinjaman perseroan dengan memanfaatkan data ekosistem yang lengkap untuk mempertahankan delinquency rates yang sehat dan mendorong profitabilitas.

Sementara itu, di segmen ODS, GOTO akan meningkatkan pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas melalui inovasi produk berkelanjutan dan optimalisasi biaya. Hal ini akan mencakup pengoptimalan insentif menggunakan pendekatan berbasis data yang memastikan perusahaan menggunakan insentif sebagai alat yang efisien dan tepat sasaran.

“Pada akhirnya, kami optimistis dalam memandang teknologi dan peluang bisnis untuk mendukung pertumbuhan bisnis Grup jangka panjang dalam pasar yang besar dan dapat dijangkau,” ujar manajemen.

Manajemen GOTO meyakini tidak terdapat suatu ketidakpastian material pada 30 Juni 2025 yang mengakibatkan keraguan signifikan atas kemampuan GOTO dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Sebagai informasi, GOTO mencatatkan penyusutan rugi bersih menjadi Rp742 miliar di semester I/2025.

Penyusutan rugi bersih ini disebabkan kinerja pendapatan yang mengalami kenaikan. Emiten teknologi itu tercatat mencetak pendapatan bersih menjadi Rp8,55 triliun sepanjang semester I/2025, naik 10,62% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,73 triliun.

Pendapatan ini diperoleh dari jasa pengiriman seperti GoFood sebesar Rp2,75 triliun, imbalan jasa sebesar Rp2,74 triliun, pinjaman senilai Rp1,64 triliun, imbalan jasa e-commerce dari Tokopedia sebesar Rp416,3 miliar, imbalan iklan senilai Rp236,12 miliar, dan lain-lain senilai Rp769,8 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro