Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan Grab Holdings Limited telah melaporkan kinerja keuangannya kuartal II/2025. Keduanya terpantau mencetak kenaikan performa.
Emiten teknologi Indonesia GOTO mencetak pertumbuhan kinerja 23% secara quarter on quarter (qoq) pada kuartal II/2025. Pendapatan GOTO selama kuartal II/2025 tercatat mencapai Rp4,32 triliun, tumbuh dari kuartal II/2024 yang sebesar Rp3,6 triliun.
Di sisi lain, GOTO mencatatkan EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp427 miliar pada kuartal II/2025, meningkat dari negatif Rp85 miliar kuartal II/2024.
Adapun EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp427 miliar ini merupakan EBITDA yang disesuaikan tertinggi yang dicetak GOTO.
Direktur Utama GOTO Patrick Walujo mengatakan pada kuartal II/2025 ini GOTO mencetak rekor baru, seiring dengan GTV inti, pendapatan bersih, EBITDA, dan EBITDA yang disesuaikan semuanya mencapai rekor tertinggi baru.
“Kami tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai pedoman kinerja kami sejalan dengan upaya kami untuk menciptakan bisnis teknologi yang berkelanjutan, berfokus pada pelanggan yang mendukung kehidupan jutaan mitra pengemudi dan mitra usaha di seluruh Indonesia,” kata Patrick.
Sementara itu, kompetitor GOTO yaitu Grab Holdings membukukan pendapatan sebesar US$819 juta pada kuartal II/2025, naik 23% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar US$664 juta.
Adjusted EBITDA atau EBITDA yang disesuaikan Grab juga tumbuh 69% menjadi US$109 juta, dari sebelumnya sebesar US$64 juta pada kuartal II/2024.
Group CEO & Co-Founder Grab Anthony Tan mengatakan mesin pertumbuhan Grab terus mendapatkan momentum, dan Grab berhasil mencapai kuartal keempat belas berturut-turut dengan pertumbuhan adjusted EBITDA.
“Kami akan terus mengeksekusi strategi kami untuk mendorong inovasi berbasis produk dan teknologi, meningkatkan keterjangkauan serta keandalan layanan kami, memperdalam keterlibatan serta retensi pengguna, sekaligus menarik pengguna baru ke dalam ekosistem Grab,” ujar Anthony dalam keterangan resminya.
Sementara itu, Chief Financial Officer Grab Peter Oey menuturkan percepatan pertumbuhan pendapatan yang kuat dan disiplin biaya yang berkelanjutan menunjukkan kemampuan Grab menghasilkan pertumbuhan Adjusted EBITDA dan Adjusted Free Cash Flow.
“Kami tetap berkomitmen pada alokasi modal yang disiplin untuk mempertahankan momentum percepatan pertumbuhan kami, dan tetap berada di jalur untuk menghasilkan Adjusted EBITDA pada paruh kedua yang lebih besar dibandingkan paruh pertama,” tutur Peter.
Adapun Grab pada kuartal II/2025 ini mencetak laba operasional sebesar US$7 juta, dengan profit for the period sebesar US$20 juta.
Sementara itu, GOTO membukukan laba usaha sebesar Rp21 miliar, dengan rugi periode berjalan sebesar Rp375 miliar pada kuartal II/2025.