Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramalan Saham Blue Bird (BIRD) di Tengah Siasat Dongkrak Mobil Listrik

Prospek kinerja Blue Bird (BIRD) menghadapi tantangan di tengah persaingan yang makin ketat di segmen mobil listrik
Salah satu armada taksi Blue Bird di jalanan Jakarta/Dok. Bluebird Group
Salah satu armada taksi Blue Bird di jalanan Jakarta/Dok. Bluebird Group

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten penyedia jasa layanan transportasi PT Blue Bird Tbk. (BIRD) tengah bergeliat menambah unit kendaraan listriknya (electric vehicle/EV) di tengah persaingan yang makin semarak seiring dengan masuknya pemain baru asal Vietnam tahun ini.

Bagaimana kemudian prospek saham pengelola layanan taksi Blue Bird tersebut?

Pada tahun ini, emiten berkode saham BIRD itu memang berencana menambah 1.000 unit EV. Direktur Utama Bluebird Andrianto Djokosoetono mengatakan porsi kendaraan listrik BIRD akan mencapai 4% dari keseluruhan armada dengan bertambahnya 1.000 unit mobil listrik tersebut.

“Untuk armada taksi, kami targetkan sampai dengan 1.000 unit. Jadi itu kira-kira ya hampir 4-5% populasi armada kami," kata Andre sapaan akrab Direktur Utama BIRD itu pada Kamis (13/3/2025) di Jakarta. 

Adapun, hingga kuartal I/2025 ini, realisasi tambahan mobil listrik perusahaan telah mencapai 300 unit. Andre belum dapat memperinci merek apa saja yang akan dibeli maupun jumlah alokasinya. Namun, beberapa merek yang sudah digunakan perusahaan mencakup BYD, Hyundai Ioniq, dan BMW.

Andre mengatakan BIRD tidak menutup kemungkinan untuk menambah mobil dengan merek baru ke dalam armadanya. Sayangnya, Andre juga tidak memperinci jumlah modal yang dibutuhkan untuk pengadaan EV tersebut. 

Dia menjelaskan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) yang disiapkan masih sama seperti sebelumnya. Capex tersebut juga akan bersumber dari investasi bank. 

Sebagai informasi, pada akhir 2024, BIRD mendapatkan pendanaan berupa green loan dan nongreen loan sebesar Rp500 miliar dari HSBC Indonesia. Dana tersebut rencananya digunakan untuk penambahan EV dan peremajaan armada yang telah ada. 

BIRD telah mengoperasikan dari 300 unit taksi berbasis listrik battery electric vehicle (BEV) per Desember 2024. Sepanjang 2024, BIRD melakukan penambahan 500 kendaraan listrik termasuk peremajaan armada EV yang sudah berusia 5 tahun setelah beroperasi sejak 2019.

Geliat BIRD menggenjot kendaraan listrik itu dilakukan seiring dengan persaingan yang makin ketat dengan masuknya pesaing baru asal Vietnam, Xanh SM.

Berdasarkan catatan Bisnis, Xanh SM resmi meluncur di Indonesia pada akhir tahun lalu (18/12/2024). Mengutip laman instagram resminya, Xanh SM masih akan melayani area Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan menggunakan mobil listrik VinFast. 

Xanh SM sendiri didirikan pada 2023 dengan mengoperasikan 100.000 unit kendaraan listrik, termasuk mobil listrik, sepeda motor listrik, dan unit yang dikelola mitra perusahaan. 

Seluruh layanan Xanh SM sendiri menggunakan mobil listrik VinFast. Xanh SM telah berhasil memperluas operasinya ke 54 dari 63 provinsi dan kota di Vietnam.

Prospek Saham

Seiring dengan geliat dongkrak kendaraan listrik serta tantangan persaingan ketat, BIRD mencatatkan kinerja saham yang lesu pada awal 2025. Harga saham BIRD melorot 6,83% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025 dan kini parkir di level Rp1.500 per lembar pada Jumat (14/3/2025).

Analis Panin Sekuritas Andhika Audrey mengatakan Xanh SM memang akan menjadi ancaman potensial bagi BIRD, khususnya di segmen EV. Oleh karena itu, berbagai strategi mesti dijalankan oleh perseroan.

Xanh SM sebagai pemain baru memiliki target agresif dengan rencana penambahan 20.000 unit EV hingga 2025. Xanh SM menjalankan model bisnis yang menyerupai jasa ride-hailing, berbeda dengan Blue Bird yang mengandalkan kepemilikan aset 

Selain itu, Xanh SM mendapatkan keuntungan dari insentif kendaraan listrik dan ekosistem VinFast yang memungkinkan mereka dapat menawarkan tarif kompetitif. 

"Kami melihat dengan adanya pemain asing baru transportasi di Indonesia, seperti Xanh SM dapat menjadi risiko utama bisnis taksi domestik seperti BIRD sehingga akan memunculkan perusahaan asing baru yang bertranslasi dengan price war," tulis Andhika dalam risetnya.

Panin Sekuritas sendiri masih memberikan rekomendasi buy untuk BIRD, namun dengan menurunkan target harga dari sebelumnya Rp2.400 per lembar menjadi Rp2.100 per lembar.

Analis Buana Capital Dennis Tay dalam risetnya pada beberapa waktu lalu juga menilai kehadiran pesaing baru Xanh SM menjadi ganjalan BIRD di tengah kinerja operasional yang terjaga dengan baik. 

Berdasarkan laporan keuangan, BIRD membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp436,3 miliar per kuartal III/2024, naik 21,06% secara tahunan (year on year/yoy). Kenaikan laba BIRD sejalan dengan pendapatan yang melaju 13,45% yoy menjadi jadi Rp3,66 triliun. 

Tantangan lain bagi saham BIRD datang dari prospek pertumbuhan laba 2025 yang lebih lambat dari perkiraan. Perluasan armada yang berlebihan, harga bahan bakar yang lebih tinggi dari estimasi, dan gangguan pesaing yang lebih besar dari perkiraan turut menjadi tantangan bagi saham BIRD ke depan.

Meski begitu, Buana Capital masih merekomendasikan beli untuk BIRD seiring dengan proyeksi bertahannya pertumbuhan kinerja keuangan. Saham BIRD sendiri ditargetkan mencapai Rp2.530 per lembar.

Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis terbaru menunjukan bahwa sebanyak delapan sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk BIRD. Saham BIRD ditargetkan menyentuh level Rp2.267 per lembar dalam 12 bulan ke depan.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper