Bisnis.com, JAKARTA – Raksasa petrokimia PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) telah menyiapkan strategi bisnis untuk menggenjot pendapatan di tengah kondisi global yang telah menggerus kinerja perusahaan.
Direktur TPIA Suryandi optimistis pendapatan perusahaan akan tumbuh hingga lima kali lipat pada tahun ini seiring dengan kepemilikan kilang minyak pertamanya di Singapura.
Kilang ini merupakan hasil dari akuisisi yang dilakukan bersama perusahaan dagang asal Swiss, Glencore yang kesepakatannya telah dimulai sejak tahun lalu.
Berita aksi TPIA menjadi salah satu artikel pilihan Bisnis Indonesia Premium. Berikut adalah rangkumannya untuk edisi Minggu (16/3/2024).
Baca Juga
1. Pendapat Negara Turun, Sinyal Pelemahan Ekonomi?
Kementerian Keuangan mencatat pendapatan negara mengalami penurunan pada dua bulan awal 2025. Para pakar pun mewanti-wanti kontraksi penerimaan negara tersebut merupakan tanda bahaya pelemahan ekonomi.
Dalam konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan pendapatan negara sebesar Rp240,4 triliun per Februari 2025 atau turun 24,99% secara tahunan (year on year/YoY). Padahal pada periode yang sama tahun lalu atau Februari 2024, pendapatan negara mencapai Rp320,51 triliun.
Memang hampir semua sumber pendapatan—kecuali kepabeanan dan cukai—mengalami penurunan. Misalnya realisasi penerimaan pajak sebesar Rp187,8 triliun per Februari 2025 atau turun 30,2% YoY. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, realisasi penerimaan pajak mencapai Rp269,02 triliun.
2. Harga Bitcoin Cs Balik Arah dari Level Terendah, Menuju Reli Jangka Pendek atau Panjang
Aset digital kripto dengan kapitalisasi paling jumbo, Bitcoin, mengalami pemulihan dari level terendahnya pekan ini, diikuti dengan aset berisiko lainnya yang bangkit dari gejolak di pasar global.
Gelombang tarif yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memicu ketidakpastian ekonomi hingga memicu aksi jual di berbagai kelas aset, termasuk mata uang kripto.
“Akhir pekan ini ditandai dengan penjualan aset berisiko yang meluas, pasar mengalami reli didorong dari kondisi oversold,” kata Ravi Doshi, Co-Head of Markets FalconX seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (15/3/2025).
3. Chandra Asri (TPIA) Siap Hajar Pasar Asia Tenggara Usai Akuisisi Kilang Tua Shell di Singapura
Komplek petrokimia terpadu milik Shell Energy and Chemicals Park Singapore (SECP) merupakan fasilitas tua yang dimiliki Shell dan telah beroperasi sejak 1961 di Pulau Bukom dan Pulau Jurong.
Kilang ini akan menjadi fasilitas naphta cracker kedua miliknya setelah mengoperasikan fasilitas di Cilegon, Banten.
Chandra Asri akan menguasai pasokan etilena di Asia Tenggara dengan produksi hampir 2 juta metrik ton, setelah PTT Global Chemical Thailand dan Siam Cement Group di Thailand dan Vietnam.
4. Historia Bisnis: Jejak Ambisius Bakrie Group di Bisnis Telekomunikasi
Bakrie Grup memiliki jejak cukup ambisius di sektor telekomunikasi melalui akuisisi perusahaan di sejumlah negara seperti Vietnam, Australia, dan India.
Bakrie Group juga telah berhasil mengambil kepemilikan sebuah perusahaan telekomunikasi di Vietnam. Melansir Harian Bisnis Indonesia edisi 15 Maret 1995, sumber Bisnis mengungkapkan bahwa kemungkinan besar Bakrie Group mengakuisisi perusahaan swasta setempat sebagai langkah strategis untuk memasuki bisnis telekomunikasi di Vietnam. Kendati begitu, kala itu perusahaan asal Vietnam tersebut tidak dijelaskan secara rinci.
“Bakrie Group juga segera membuka kantor untuk memuluskan langkahnya,” katanya.
5. Program Efisiensi Prabowo Membuat 9.000 Desa 3T Terancam Blankspot?
Efisiensi anggaran yang dilakukan Pemerintah Prabowo Subianto membuat anggaran Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terpangkas 49,57% menjadi Rp3,83 triliun. Lantas bagaimana nasib ribuan desa di daerah terpencil yang telah teraliri internet?
Diketahui, pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah mengebut pembangunan base transceiver station (BTS) 4G di 12.548 desa.
Dari jumlah tersebut sebanyak 9.113 desa yang berada di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) menjadi tanggung jawab pemerintah, sementara itu sisanya sekitar 3.435 desa dibangun oleh operator seluler.