Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali melanjutkan program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan I dengan melepas Obligasi Tahap II Tahun 2025 senilai Rp721,61 miliar.
Dalam prospektusnya, manajemen BUMI menyampaikan, obligasi ini terbagi dalam dua seri. Seri A sebesar Rp149,33 miliar dengan kupon tetap 8% dan tenor 3 tahun, sedangkan Seri B senilai Rp572,28 miliar dengan kupon tetap 9,25% dan tenor 5 tahun. Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan I BUMI dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp5 triliun.
“Bunga Obligasi pertama akan dibayarkan pada tanggal 9 Desember 2025 sedangkan Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi akan dibayarkan pada tanggal 9 September 2028 untuk Obligasi Seri A dan tanggal 9 September 2030 untuk Obligasi Seri B,” tulis manajemen dalam prospektus, dikutip Sabtu (16/8/2025).
Berdasarkan dokumen, obligasi ini tidak dijamin dengan agunan khusus, melainkan dijamin dengan seluruh kekayaan perseroan sesuai ketentuan Pasal 1131 dan 1132 KUH Perdata. Adapun hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk surat utang ini adalah idA+ (Single A Plus).
Perseroan merencanakan penggunaan dana hasil penawaran untuk ekspansi bisnis dan kebutuhan modal kerja. “Sekitar 45,34% akan digunakan dalam rangka pengembangan bisnis Perseroan untuk kewajiban pembayaran tahap 2 dari total nilai rencana akuisisi terhadap Wolfram Limited (WFL),” tambah manajemen BUMI.
Selain itu, sekitar 13,71% dialokasikan untuk pemberian pinjaman kepada WFL, yang sebagian besar digunakan untuk pengembangan pabrik pengolahan bijih dan biaya eksplorasi. Sisanya akan dipakai untuk kebutuhan modal kerja perseroan, termasuk biaya karyawan, jasa profesional, hingga biaya pajak.
Baca Juga
Bumi Resources menegaskan obligasi ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 10 September 2025. Adapun penjamin pelaksana emisi terdiri dari Mandiri Sekuritas, Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, BCA Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, serta Korea Investment and Sekuritas Indonesia.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.