Bisnis.com, JAKARTA – Emiten minyak dan gas Grup Bakrie PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mengungkap sedang bersiap untuk melakukan akuisisi blok migas baru.
Vice President Director & CFO ENRG Edoardus Ardianto mengatakan proses akuisisi baru tersebut sedang tahap identifikasi. Rencana ini menyusul kesuksesan perseroan menguasai Blok Kangean dan Blok Siak.
"Akuisisi jujur ada. Tapi kembali lagi, proses akuisisi terutama untuk blok migas ada prosesnya. Perizinan harus dilalui juga. Apabila ada kesepakatan pun kita harus ada perizinan," kata Ardianto dalam kanal YouTube Samuel Sekuritas, dikutip Jumat (15/8/2025).
Ardianto mengatakan perusahaan telah banyak melakukan akuisisi. Misalnya, ENRG menambah 25% partisipasi interes di Blok Kangean melalui akuisisi dari Japan Petroleum Exploration Co. Ltd. (JAPEX), menjadikan perusahaan sebagai pengendali tunggal di Blok Kangean. Secara bersamaan, ENRG mendivestasikan 50% kepemilikan di Blok Gebang kepada JAPEX.
Pada Oktober 2024, ENRG melalui anak usahanya PT EMP Energi Jaya (EEJ) merampungkan akuisisi 51% kepemilikan Blok KKS Sengkang, Sulawesi Selatan.
Sementara di Maret 2024, ENRG juga telah menyelesaikan akuisisi atas dua aset minyak yang berstatus aktif di Provinsi Riau, Siak dan Kampar. Pertama, akuisisi dilaksanakan melalui PT EMP Energi Gandewa untuk 90% partisipasi interest dan operatorship di Blok Siak, yang sebelumnya dikuasai oleh PT Pertamina Hulu Energi Siak.
Kedua, akuisisi Blok Kampar dilaksanakan oleh PT EMP Energi Riau. Porsi partisipasi interest dan operatorship di Blok Kampar yang diakuisisi oleh EMP Energi Riau adalah sebesar 90%. Sementara itu 10% partisipasi interest lainnya dimiliki oleh PT Riau Petroleum Kampar.
Sedangkan, untuk akuisisi terbaru yang sedang disiapkan, Ardianto berharap bisa terealisasi segera.
"Kami sudah mengidentifikasi, bahkan sudah ada di dalam submission untuk melakukan akuisisi. Tapi kan ada prosesnya, ada bidding dulu, tender dulu, dan sebagainya. Kami akan lihat, dalam waktu dekat ini mudah-mudahan," ujarnya.
Ardianto mengatakan masifnya akuisisi yang dilakukan oleh Energi Mega Persada ini untuk meningkatkan jumlah cadangan dan menggenjot produksi perusahaan. Perusahaan selalu menjaga reserve replacement ratio lebih dari satu setiap tahun, sehingga aset-aset yang dimiliki bisa berjalan dan mendukung satu sama lain sehingga produksi terus berkelanjutan.
Sejak berdiri 2001 dan melantai di bursa pada 2004, ENRG telah memiliki 13 konsesi atau wilayah kerja, 12 berada di Indonesia dan satu di Afrika. Dari 13 aset tersebut, sebanyak sembilan wilayah kerja telah berproduksi. Produk yang dihasilkan ENRG sebesar 80% berupa gas, dan 20% merupakan minyak.
"Seiring berjalannya waktu, dengan terus produksi yang kita tingkatkan akan menurunkan jumlah cadangan kita sehingga selain dengan pengembangan organik, kita harus lakukan paralel dengan pengembangan anorganik. Contohnya akuisisi," pungkasnya.
Selama kuartal I/2025, penjualan bersih ENRG meningkat sebesar 20% year on year (YoY) dari Rp1,60 triliun menjadi Rp1,93 triliun. Peningkatan net sales ini terutama didorong oleh akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan.
Rinciannya, penjualan bersih di Sengkang mencapai Rp224 miliar, melesat 148% dari penjualan kuartal I/2024 sebesar Rp90,65 miliar. Sementara itu, penjualan di Siak, Kampar, dan daerah lainnya melesat menjadi Rp243 miliar.
Pertumbuhan penjualan tersebut menopang laba bersih perusahaan. Dalam kuartal I/2025, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih tercatat sebesar Rp296 miliar (asumsi kurs Rp16.492 per dolar AS). Angka itu melesat 2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp291 miliar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.