Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir tahun hari ini, Senin (30/12/2024), diperkirakan rawan melanjutkan koreksi.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup melemah 0,41% atau level 7.036,57 pada Jumat (27/12/2024). Sebanyak 343 saham menguat, 267 saham melemah, dan 337 saham stagnan.
Sepanjang hari perdagangan akhir pekan lalu, IHSG bergerak pada kisaran 7.065-7.073. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp12.264 triliun.
"Kami memperkirakan adanya peluang IHSG membentuk dua skenario, dimana pada skenario hitam IHSG saat ini sedang membentuk bagian dari wave C dari wave (2), sehingga IHSG masih rawan terkoreksi ke rentang 6,835-6,922," tulis Tim Riset MNC Sekuritas, Senin (30/12/2024).
Namun, demikian, IHSG juga berpeluang menguat untuk menguji 7,217-7,394 dengan catatan IHSG mampu bertahan di atas 6,931.
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya turut menjelaskan dari dalam negeri, IHSG bergerak variatif menjelang libur Tahun Baru 2025.
"Tekanan dari aliran dana keluar atau outflow investor asing masih menjadi sentimen negatif bagi pergerakan indeks IHSG," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas.
Berdasarkan data 24 Desember 2024, terjadi net sell asing di pasar reguler sebesar Rp238,58 miliar. Namun, harapan terhadap momentum window dressing pada akhir tahun ini diharapkan menjadi katalis positif bagi pasar.
IHSG ditutup turun 0,18% ke level 7.023 pada akhir perdagangan sesi I, Senin (30/12/2024).
Sejumlah saham big caps mengalami penurunan harga seperti TLKM yang melemah 1,1% menjadi Rp2.720 dan saham BBCA yang terdepresiasi 1% menjadi Rp9.700.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah ke level 7.014,46 pada pagi ini, Senin (30/12/2024).
Pelemahan itu seiring dengan koreksi harga saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) hingga PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA).