Bisnis.com, JAKARTA — Indeks saham sektor teknologi tercatat melemah sepanjang tahun 2024, dengan turun hingga 9,87% sepanjang tahun. Dari pergerakan ini, sejumlah saham tercatat mengalami kenaikan tinggi, dan saham lainnya mencatatkan pelemahan dalam.
Berdasarkan data Bloomberg, dari 43 saham perusahaan teknologi, hanya sembilan saham yang tercatat menguat sepanjang tahun 2024, dengan sebanyak 27 saham melemah, dan empat saham lainnya stagnan.
Saham Grup Lippo PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) tercatat menjadi saham dengan peningkatan tertinggi, yakni hingga 1.245% dalam setahun. Saham MLPT tercatat ditutup pada harga Rp18.500 pada akhir tahun 2024 lalu.
Saham MLPT menjadi saham pendorong terbesar indeks teknologi, yaitu sebanyak 241,62 poin atau 55,19%.
Saham teknologi selanjutnya yang melesat tinggi adalah PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI). Saham WIFI naik 167,92% selama tahun 2024, dan ditutup pada harga Rp410 per saham.
Selanjutnya adalah saham PT ITSEC Asia Tbk. (CYBR) yang naik 78,18% ke level Rp392 pada akhir perdagangan 2024. Emiten teknologi lain yang juga mengalami kenaikan harga signifikan adalah PT Dunia Virtual Online Tbk. (AREA) dan PT Data Sinergitama Jaya Tbk. (ELIT).
Baca Juga
Saham AREA naik 52,67% ke level Rp200 per saham, dan saham ELIT tercatat naik 44% ke level Rp118 per saham.
Sementara itu, saham teknologi dengan penurunan terdalam dicatatkan oleh PT Quantum Clover Investama Tbk. (KREN) yang melemah 88% ke level Rp6 per saham.
Lalu saham PT Telefast Indonesia Tbk. (TFAS) yang melemah 84,41% ke level Rp106, dan saham PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk. (MPIX) yang melemah 82,93% ke level Rp57 per saham.
Adapun saham emiten teknologi dengan jumlah lembar saham terbanyak, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tercatat melemah 18,6% ke level Rp70 per saham.
Sementara itu, saham emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) melemah 44,12% ke level Rp125 per saham selama tahun 2024. Adapun saham Grup Djarum PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) tercatat melemah 6,64% sepanjang tahun 2024, dengan ditutup pada level Rp450 per saham.