Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge melalui anak usahanya, Weave, yang mengusung merek layanan internet Starlite, resmi menjalin kerja sama strategis dengan CubMu, platform streaming milik Transvision.
Langkah ini dilakukan untuk memperluas akses masyarakat terhadap hiburan digital berkualitas dengan harga terjangkau. Melalui kolaborasi tersebut, pelanggan Starlite akan mendapatkan akses ke layanan CubMu dalam skema bundling loyalitas (hard bundling) pada seluruh paket internet Starlite, termasuk kecepatan 200 Mbps dan 500 Mbps.
Direktur Utama Surge, Yune Marketatmo, mengatakan bahwa kerja sama dengan CubMu merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menyediakan layanan "Internet Rakyat", yakni internet cepat yang bisa dijangkau seluruh lapisan masyarakat.
"Melalui kemitraan ini, kami ingin membuktikan bahwa layanan internet rakyat bisa menghadirkan hiburan berkualitas dan mudah diakses. Kolaborasi dengan CubMu adalah bentuk nyata dari visi kami untuk menciptakan solusi digital yang dekat dengan masyarakat, cepat, dan terjangkau," ujar Yune dalam keterangan resmi, Kamis (7/8/2025).
CubMu sendiri merupakan platform streaming milik Transvision yang menyajikan tayangan LIVE TV, Video On Demand (VOD), dan Catch Up yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja, selama terhubung dengan internet.
Direktur Marketing & Sales CubMu, Brando Tengdom, menyambut baik sinergi tersebut dan meyakini kolaborasi ini akan menjadi momentum penting dalam pertumbuhan industri hiburan digital di Indonesia.
Baca Juga
"Kami menyambut positif sinergi ini karena sejalan dengan misi CubMu dalam mendukung pertumbuhan industri hiburan lokal. Dengan distribusi digital yang luas dan pendekatan inovatif, kami yakin kolaborasi ini akan menjadi tonggak penting dalam transformasi hiburan digital di Indonesia," ungkap Brando.
Ke depan, kedua entitas berkomitmen untuk mengembangkan konten eksklusif, memperluas jangkauan distribusi, serta memaksimalkan teknologi untuk menciptakan ekosistem hiburan digital yang inklusif dan kompetitif.
Pada perkembangan lain, WIFI juga menyatakan ketertarikannya untuk mengikuti seleksi lelang frekuensi 1,4 GHz yang dibuka oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tahun ini. Frekuensi tersebut akan digunakan untuk layanan akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access/BWA).
Presiden Direktur PT Solusi Sinergi Digital Tbk Yune Marketatmo, membenarkan pihaknya tengah mempertimbangkan peluang tersebut.
“Surge [WIFI] berminat atau tertarik dengan lelang tersebut,” kata Yune saat dihubungi Bisnis, Selasa (29/7/2025).
Lebih lanjut, Yune menjelaskan saat ini perusahaan masih dalam tahap evaluasi internal untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ditetapkan pemerintah.
Sebagai informasi, Komdigi resmi membuka seleksi pengguna pita frekuensi 1,4 GHz pada 28 Juli 2025. Seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz tersebut bertujuan untuk menentukan pihak yang berhak memanfaatkan spektrum tersebut di seluruh regional, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 13 Tahun 2025 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz.
Selain itu, proses seleksi ini juga dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan spektrum frekuensi radio guna mendukung layanan akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access).
Di lantai Bursa, saham WIFI terpantau melemah 1,83% atau 50 poin ke level Harga Rp2.680 per lembar pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Kamis (7/8/2025). Kendati begitu, dalam sebulan terakhir saham WIFI masih menguat 32,18%, dan sepanjang tahun berjalan 2025 saham WIFI telah terbang 554,83%.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.